MAGELANG, RadarBangsa.co.id – Gus Miftah, seorang dai kondang yang dikenal dengan gaya dakwahnya yang santai dan humoris, secara terbuka meminta maaf kepada Sunhaji, seorang penjual es teh, atas guyonannya yang dinilai menyinggung pada saat acara salawatan di lapangan Soepardi,Sawitan, Kabupaten Magelang. Permintaan maaf ini disampaikan langsung oleh Gus Miftah saat mengunjungi Dusun Gesari, Desa Banyusari, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang, pada Rabu (20/11).
Gus Miftah mengakui bahwa guyonan yang ia lontarkan beberapa waktu lalu memang tidak pantas dan telah menimbulkan salah paham di masyarakat. Dengan tulus, ia menyampaikan penyesalannya di hadapan Sunhaji dan sejumlah warga yang hadir.
“Saya benar-benar meminta maaf kepada Pak Sunhaji. Niat saya hanya bercanda, tapi ternyata malah kedawan-dawan dan menyinggung perasaan masyarakat. Tidak ada maksud saya untuk merendahkan pekerjaan atau pribadi siapapun,” ujar Gus Miftah saat memberikan pernyataan di kediaman Sunhaji.
Gus Miftah menjelaskan bahwa dirinya selalu mengajarkan pentingnya menghargai setiap profesi yang halal, termasuk pekerjaan Sunhaji sebagai penjual es teh. Ia berharap kejadian ini menjadi pelajaran, baik bagi dirinya maupun masyarakat luas, untuk lebih berhati-hati dalam bercanda.
“Bekerja dengan cara yang halal adalah bentuk ibadah. Apa yang dilakukan Pak Sunhaji adalah sesuatu yang sangat mulia. Kita semua perlu belajar untuk saling menghormati, karena pada dasarnya kita sama-sama manusia yang mencari rezeki dari Tuhan,” tambahnya.
Sunhaji mengaku tak mempersoalkan terkait apa yang menimpanya. Dia tidak merasa sakit hati karena paham dan tahu siapa Gus Miftah. Ia mengaku tidak menyangka bahwa sosok sebesar Gus Miftah bersedia datang langsung ke rumahnya untuk meminta maaf.
“Saya sangat terharu dengan kedatangan beliau. Bagi saya, masalah ini sudah selesai. Yang penting, kita tetap saling menghormati dan tidak ada dendam,” ujar Sunhaji dengan nada tulus.
Permintaan maaf ini juga mendapat tanggapan positif dari warga sekitar. Banyak yang memuji sikap Gus Miftah yang berani mengakui kesalahan dan mengambil langkah nyata untuk memperbaiki hubungan.
“Langkah ini menunjukkan bahwa Gus Miftah adalah sosok yang rendah hati dan mau belajar dari kesalahan. Semoga ini menjadi pelajaran bagi kita semua,” ujar salah satu warga yang menyaksikan momen tersebut.
Di akhir pertemuan, Gus Miftah menyampaikan harapannya agar kejadian ini menjadi pengingat bagi semua pihak untuk menjaga lisan dan bertindak lebih bijaksana.
“Semoga hubungan kita semakin baik setelah kejadian ini. Mari kita jaga kebersamaan, karena pada akhirnya yang paling penting adalah silaturahmi,” tutupnya.
Penulis : HB
Editor : Bandi