SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, melalui Dinas Kesehatan, menargetkan eliminasi Tuberkulosis (TBC) pada tahun 2028, lebih cepat dibandingkan target nasional di tahun 2030. Untuk mencapai target ini, Dinas Kesehatan bekerjasama dengan berbagai pihak melalui pembentukan Tim Percepatan Penanggulangan TB (TP2 TBC), yang melibatkan unsur pemerintah dan non-pemerintah dari sektor kesehatan dan non-kesehatan.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, dr. Lakhsmie Herawati Yuwantina, menyatakan optimisme untuk mencapai eliminasi TBC pada tahun 2028 berkat komitmen bersama dengan pemahaman jelas mengenai tugas, peran, dan fungsi masing-masing pihak yang terlibat.
“Komitmen bersama ini menjadi kunci dalam penanggulangan TBC, dengan target eliminasi pada 2028,” ujarnya dalam sambutannya di Rapat Koordinasi Lintas Sektor untuk Percepatan Eliminasi TBC di Ruang Pembangunan, Bappeda Sidoarjo, Kamis (12/9/2024).
Beliau juga mengajak semua pihak untuk bersama-sama mewujudkan Sidoarjo bebas TBC pada 2028, sembari mengucapkan terima kasih kepada USAID BEBAS-TB, USAID-Prevent TB, dan USAID-TBPS Jatim atas dukungan mereka.
Optimisme ini juga didorong oleh strategi percepatan eliminasi TBC, termasuk keterlibatan lintas sektor, optimalisasi deteksi aktif maupun pasif, peningkatan akses layanan TBC, serta penguatan sistem surveilans TBC.
“Kami juga telah menyediakan faskes dengan layanan Tes Cepat Molekuler (TCM) di delapan fasilitas kesehatan, seperti RSUD RT Notopuro, beberapa puskesmas seperti di Krian, Porong, Sedati, dan lainnya,” jelasnya.
Data Dinas Kesehatan Sidoarjo mencatat estimasi kasus TBC tahun 2023 sebanyak 6.119, dengan penemuan kasus sebanyak 6.144 atau 100 persen. Dari jumlah tersebut, 90 persen atau 5.555 kasus berhasil diobati. Sementara pada 2024, hingga September, tercatat 5.823 estimasi kasus, dengan 65 persen atau 3.757 kasus terdeteksi, dan 95 persen atau 3.552 kasus berhasil diobati.