MALANG KOTA, RadarBangsa.co.id – Siswa SMK Nasional Malang berinovasi ditengah kondisi pandemi Covid-19. Sebagai kado istimewa akhir tahun 2020 untuk Kota Malang, SMK Nasional Malang meluncurkan empat produk sekaligus sepeda eletrik atau e-bike dan gas bike diantaranya, MTB e-bike, City e-bike, Downhill e-bike dan Selly e-bike.
Wakil Wali Kota Malang, Sofyan Edi Jarwoko yang secara langsung hadir dan melaunching produk inovasi siswa tersebut menuturkan sangat bangga terhadap kreasi anak bangsa terutama siswa Kota Malang ini
“Pada hari ini, Sabtu (12/12/2020) adalah hari yang bersejarah karena di Kota Malang telah dilaunching e-bike maupun gas bike di SMK Nasional Malang. Semoga ini adalah awal yang baik dari akhir tahun 2020 ini,” tuturnya.
Selanjutnya, dia berharap produk tersebut dapat terus dikembangkan untuk kepentingan masyarakat luas. Selain itu, sepeda hemat energi dan ramah lingkungan tersebut juga dapat menjadi peluang usaha bagi masyarakat untuk menggaet kebutuhan wisata Kota Malang.
Bahkan dia juga menyebutkan jika terus dikembangkan, tidak menutup kemungkinan Pemkot Malang juga akan menggunakan produk tersebut. Hal tersebut diungkapkan lantaran dia telah mencoba sendiri produk e-bike tersebut secara langsung yang dirasa sangat memuaskan dan berpotensi.
“Kalau berkaitan dengan kebutuhan Pemkot itu banyak bisa untuk patroli antar kampung. Selain itu juga bisa digunakan dikampung tematik, tempat kunjungan wisata yang ada di Malang. Bisa juga digunakan untuk Kayutangan Heritage menuju kampung Warna warni, ke Kampung Putih, ke Kampung Biru, lihat Pasar Burung, ini semua bisa dilakukan,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Nasional Malang, Muhammad Taufik menuturkan kreasi siswa muncul tatkala memandang berkembangnya tren dan tingginya antusias masyarakat dalam bersepeda atau gowes dalam mengisi waktu luang di masa pandemi. Inovasi yang dilakukan siswanya juga merupakan jawaban atas tantangan untuk bangkit di masa pandemi Covid-19.
“Kami melihat ada potensi dan siswa kami punya fasilitas lengkap seperti bengkel mesin, bengkel las, listrik dan peralaran pengecatan lengkap. Kemudian kami memodifikasi, kami pasangkan part part kelistrikannya di frame sepeda bekas yang kami buat sedemikian rupa hingga tampak seperti sepeda baru,” ujarnya.
Menurutnya, teknologi elektrik yang digunakan yaitu teknologi batre litium 36 volt 12 ampere hingga 48 volt 12,5 ampere. Selain itu juga HUB atau motor penggerak berkapasitas 350 watt hingga 1000 watt. Juga sistem pengereman hingga suspensi mutakhir.
“Cara penggunaannya sama seperti sepeda biasa, bisa dikayuh juga namun yang utama bisa dimanfaatkan elektriknya. Kalau teknologi batre ini, charge nya 2 jam bisa dipakai sampai 70 km. Kalau yang downhill memang untuk naik gunung itu batrenya lebihh gede bisa 2 kalinya. Ngechargenya 3 jam bisa 80 sampai 90 km jarak jangkaunya,” tuturnya.
(Win)