CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Zonasi PPDB membuat sejumlah warga (bakal calon peserta didik baru) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat tidak diberlakukan alias mati kutu, terutama sekolah negeri.
Hal tersebut diungkapkan Ketua Presidium Ampuh Kabupaten Cianjur, Yana Nurzaman melalui keterangan tertulisnya, Rabu (26/6/2024)
“Sistem zonasi merupakan sebuah sistem pengaturan proses penerimaan peserta didik baru ( PPDB ) sesuai dengan wilayah tempat tinggal peserta didik,” katanya.
Ketua Presidium Ampuh Kabupaten Cianjur, Yana Nurzaman, kepada insan media melalui keterangan tertulisnya, Rabun
“Sistem yang mengacu pada Permendikbud 14/2018 yang ditujukan, agar tidak ada lagi sekolah dianggap sekolah favorit dan non favorit,” terang Yana.
Namun, lebih lanjut ia menjelaskan, dalam pelaksaanaannya sistem zonasi banyak menimbulkan kritikan dan kekecewaan para orang tua murid.cianjuf 26/06.
“Nah! Banyaknya calon peserta didik baru yang memang berada dekat lingkungan sekolah malah tersisihkan oleh peserta didik yang jaraknya memang lebih jauh atau di luar zonasi,” terang Yana.
Menurut Yana Nurjaman Presidium AMPUH, mengatakan, Terkait adanya hal tersebut, setiap stake holder atau pemerhati pendidikan beserta tokoh masyarakat cianjur, banyak yang menjadi pertanyaan.
Hal sama ujar dia, Polemik ini kerap kali menjadi pemicu dalam pelaksanaan PPDB dalam setiap tiap tahunnya. Penerapan sistem zonasi ini seharusnya lebih transfaransi dan terbuka, agar warga yang mrmang zonanya dekat sekolah bisa menghindari kecurigaan terhadap panitia dalam penerimaan peserta didik baru ini, sehingga jangan sampai berasumsi penuh dengan rekayasa.
“Apalagi sistem ini banyak diakali dengan sistem tumpang KK (kartu keluarga) untuk bisa meloloskan peserta didik,” timpalnya.
Ia memaparkan zonasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) serta Sekolah menengah Kejuruan negeri ( SMKN) saat ini tidak membuat warga terdekat dijadikan prioritas.
“Bahkan zonasi yang sudah menjadi prioritas sebagian besar warga terdekat punahlah sudah,” papar Yana.
Hal sama diutarakan dia, terlalu banyak peminat pelajar yang ingin masuk SMAN serta SMKN manapun (khususnya sekolah favorit) di Cianjur. Sehingga pupuslah sudah harapan bagi warga yang zonasinya memang dekat lokasi SMAN ataupun SMKN.
“Sehingga banyak asumsi orang tua murid berucap mati kutulah,” tandas Ketua Presidium Ampuh Cianjur.
Terpisah, Panitia PPDB Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMAK Wilayah VI Jawa Barat Agus Mulyawan mengatakan, berterima kasih dan pihak belum bisa jawab secara gamblang sekarang.
Hal senada masih papar dia, dimana Kepala Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMK saat ini masih dalam perjalanan pulang dari tanah suci Makkah, selesai melakukan ibadah haji.
“Insya Allah akan koordinasi dan hal itu akan dimusyawarahkan terlebih dahulu,” janjinya.
Terakhir,bia menambahkan mengenai usulan-usulan itu, kami telah notulenkan dan nanti akan pihaknya musyawarahkan.
” kami usulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan SMA/SMK Provinsi Jawa Barat (sekolah favorit) di Cianjur dan pada Gubernur,” tutup singkat.
Terpisah, Panitia PPDB Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMAK Wilayah VI Jawa Barat Agus Mulyawan mengatakan, berterima kasih dan pihak belum bisa jawab secara gamblang sekarang.
Hal senada masih papar dia, dimana Kepala Cabang Dinas Pendidikan SMA/SMK saat ini masih dalam perjalanan pulang dari tanah suci Makkah, selesai melakukan ibadah haji.
“Insya Allah akan koordinasi dan hal itu akan dimusyawarahkan terlebih dahulu,” janjinya.
Terakhir, Ia menambahkan mengenai usulan-usulan itu, kami telah notulenkan dan nanti akan pihaknya musyawarahkan.
” Kami usulkan kepada Kepala Dinas Pendidikan SMA/SMK Provinsi Jawa Barat dan pada Gubernur,” tutup Ketua Presidium Ampuh Kabupaten Cianjur, Yana Nurzaman