SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Debat perdana Pemilihan Bupati Sidoarjo resmi dimulai pada Sabtu, (19/10). Acara yang dinantikan ini mempertemukan pasangan calon nomor urut 1, Subandi-Mimik Idayana, dengan pasangan calon nomor urut 2, Achmad Amir Aslichin. Pasangan Subandi-Mimik tampil epik, lugas, dan percaya diri dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan, menunjukkan kemampuan mereka dalam menghadapi berbagai isu penting bagi masa depan Sidoarjo.
Salah satu momen yang mencuri perhatian adalah ketika Subandi menanggapi pertanyaan dari pasangan calon nomor urut 2 mengenai rencana pembangunan Sidoarjo sebagai kota metropolitan dan inklusif. Calon Bupati Sidoarjo Subandi menjelaskan bahwa dirinya dan timnya telah menyiapkan sebuah grand design atau rencana induk pembangunan yang akan diterapkan dalam lima tahun ke depan. Grand design tersebut bertujuan untuk menuntun arah pembangunan di setiap kecamatan berdasarkan potensi yang dimiliki masing-masing wilayah.
“Pembangunan ini tidak hanya sekadar membangun fisik, tetapi juga memiliki tujuan yang jelas. Kami akan memastikan setiap kecamatan mendapatkan perhatian sesuai dengan potensinya masing-masing,” tegas Subandi. Ia juga menekankan bahwa dalam membangun Sidoarjo yang lebih metropolitan dan inklusif, kolaborasi dengan berbagai pihak akan menjadi kunci keberhasilan.
“Kami akan melibatkan semua elemen masyarakat, dari pemerintah, sektor swasta, hingga masyarakat umum. Semua pihak harus bersama-sama membangun Sidoarjo agar bisa lebih baik dan tidak kalah dengan kabupaten lain,” tambahnya, yang langsung disambut dengan tepuk tangan meriah dan teriakan “BAIK, BAIK” dari pendukungnya.
Subandi juga menyampaikan bahwa pembangunan yang mereka rencanakan tidak akan asal-asalan, melainkan akan dilakukan secara terarah dan bertahap. Setiap pembangunan, baik di bidang infrastruktur, ekonomi, maupun sosial, akan dirancang sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan tiap wilayah.
“Ini adalah bentuk komitmen kami untuk menciptakan Sidoarjo yang lebih modern, tetapi tetap inklusif, di mana semua lapisan masyarakat dapat merasakan dampak positif dari pembangunan ini,” ungkap Subandi.
Pasangan calon Subandi-Mimik juga memperlihatkan kekompakan yang solid dalam debat tersebut. Mereka berbagi peran dengan baik selama sesi tanya jawab. Subandi menjelaskan gagasan utama, sedangkan Mimik melengkapi dengan penegasan terhadap program-program yang mereka usung. Hal ini menunjukkan bahwa keduanya tidak hanya menguasai program, tetapi juga mampu menjelaskan secara jelas dan meyakinkan kepada publik.
Mimik Idayana, yang berperan sebagai calon Wakil Bupati, juga turut memberikan penjelasan mengenai pentingnya pembangunan yang inklusif dan merangkul semua golongan. “Kami tidak hanya akan fokus pada pembangunan fisik semata, tetapi juga membangun masyarakat yang lebih sejahtera dan harmonis. Semua kelompok masyarakat, baik yang tinggal di perkotaan maupun di pedesaan, akan kami rangkul dalam pembangunan ini,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pembangunan inklusif juga mencakup peningkatan kualitas pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial bagi semua warga Sidoarjo. “Tidak ada yang akan kami tinggalkan. Semua lapisan masyarakat akan mendapatkan perhatian yang layak. Kami ingin Sidoarjo menjadi kota yang maju, tetapi juga tetap manusiawi, di mana semua orang merasa dihargai dan didengar,” tandas Mimik.
Debat ini semakin menarik ketika pasangan Subandi-Mimik menunjukkan kedewasaan dan kemampuan mereka dalam berdebat. Mereka tidak hanya mampu menjawab pertanyaan dengan tegas, tetapi juga menampilkan program-program yang konkret dan relevan dengan kebutuhan masyarakat Sidoarjo.
Sebagai penutup, Subandi menyampaikan harapannya agar masyarakat Sidoarjo bisa bersama-sama mewujudkan impian mereka membangun kota yang lebih baik. “Kami yakin, dengan kerja sama dan dukungan dari semua pihak, Sidoarjo bisa menjadi lebih baik lagi. Mari kita selalu menebar kebaikan untuk kemajuan bersama,” tutupnya.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin