SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Paska penutupan lokalisasi Sunan kuning (SK) 18/10/2019 kegiatan karaoke di sunan kuning masih tetap terlihat beraktifitas seperti semula.
Kami selaku ketua forum Komunikasi Semarang Bersatu (FKSB) menyayangkan pemerintah kota semarang kalau kalah lagi dengan pengusaha sunan kuning (SK) kalau sampai terjadi lagi berarti ini kekalahan yang ke empat kalinya.
Kekalahan pertama tahun 1985 pemindahan lokalisasi sunan kuning ke pudak payung semarang gagal.
Kedua pada tahun 1998 penutupan sunan kuning (SK) malah metebak kejalan jalan sampai ke simpang lima semarang.
Kekalahan ke tiga tahun 2000 sunan kuning (SK) dibuka kembali serta 2003 di perkuat dengan Resos.
Kali ini ke empat kalinya akan terjadi seperti tahun sebelumnya karena saat awak media menyambangi di lokalisasi Sunan kuning (SK) masih ada kegiatan seperti biasa hal yang sangat serius dan harus diperkuat dan mendapatkan perhatian lebih dengan penutupan sunan kuning (SK) tahun ini agar tidak terkalahkan lagi.
Tahun 2019 data yang kami punya ada 103 wisma karaoke plus prostitusi,30 rumah tangga biasa,15 wisma protitusi dan 6 tempat karaoke.
Dari sini kita akan terus berpartisipasi menjaga marwah pemkot kota semarang agar tidak kalah lagi oleh pengusaha sunan kuning (SK).
Dalam hal ini pemkot harus tegas dan tidak main main dalam pengangan sunan kuning sinergi antar dinas diharuskan ada serta jangan jalan sendiri sendiri tandasnya.
Untuk mengantipasi kembalinya wanita pekerja sex (wps) ke kota semarang dalam rangka membantu pemerintah kota kususnya semarang dalam pelaksanaan perda No 5 tahun 2017.
Oleh sebab itu kita dengan ormas ormas se kota semarang akan mengadakan kegiatan di lokslisasi sunan kuning (SK) menjadi kampung tematik untuk peluang bisnis halal di lokalisasi yang sangat perlu di kembangkan di kota Semarang kata AM. Juma’i selaku ketua ormas Forum Komunikasi Semarang Bersatu kota semarang.(WD/Team)