Tagihan PBB di Kendal Numpuk, Petugas Pajak Diperintahkan Tak Boleh Duduk Manis

- Redaksi

Kamis, 10 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gedung Papenda Kendal.(RadarBangsa.co.id)

Gedung Papenda Kendal.(RadarBangsa.co.id)

KENDAL, RadarBangsa.co – Pemerintah Kabupaten Kendal menyoroti masih rendahnya kesadaran sebagian masyarakat membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB).

 

Hingga awal April 2025, baru 103 dari 266 desa yang melunasi PBB, dan hanya dua kecamatan tercatat lunas pajak secara keseluruhan.

 

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kendal, Abdul Wahab, mengungkapkan bahwa capaian PBB tahun ini mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya.

 

Jika pada Maret 2024 pendapatan PBB sudah menyentuh angka 99 persen, maka di tahun ini baru mencapai 98 persen.

 

“Masih banyak desa yang belum lunas. Ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita semua, terutama dalam hal sosialisasi dan pendekatan kepada masyarakat,” ujarnya. (9/4/2025).

 

Menanggapi hal ini, Bupati Kendal, Dyah Kartika Permanasari, menekankan pentingnya peran petugas pajak sebagai ujung tombak dalam mendorong kesadaran masyarakat.

 

Menurutnya, pendekatan aktif seperti sosialisasi langsung dan sistem jemput bola harus terus digencarkan.

 

“ASN harus menjadi teladan, dan petugas pajak harus hadir langsung di tengah masyarakat. Jangan menunggu, tapi jemput bola,” tegas Dyah.

 

Meskipun pemerintah memberikan apresiasi kepada desa dan kelurahan yang cepat melunasi PBB, seperti Desa Ngampel Wetan, Pesawahan, Magersari, Kaliyoso, Gubugsari, serta Kelurahan Tunggulrejo dan Candiroto, namun tantangan utama tetap terletak pada membangun budaya taat pajak.

 

“Pajak ini bukan untuk pemerintah, tapi kembali untuk rakyat. Untuk pembangunan dan peningkatan layanan di Kabupaten Kendal,”ujar Bupati.

 

“Dengan masih rendahnya kesadaran kolektif, pemerintah daerah akan menguatkan strategi pelibatan tokoh masyarakat, RT/RW, hingga perangkat desa dalam mendorong partisipasi warga,”lanjutnya.

Penulis : Rob

Editor : Zainul Arifin

Berita Terkait

Musdes Tambakberas Gresik, Langkah Serius Menuju Desa Mandiri dan Responsif
Harga Gabah di Lamongan Tembus Rp7.000, Petani Sumringah Sambut Panen Raya Musim Kedua
Gerbang Baru Nusantara Dapat Restu DPD RI, Lia Istifhama Apresiasi Langkah Khofifah
Musdes Perubahan RPJMDes Jono Gresik, Jadi Momentum Penyusunan Arah Baru Pembangunan Desa
Pemkab Kendal Dukung Hak Penghayat Kepercayaan, Toleransi Jadi Prioritas, Bupati Tika
SEPASMA 2025 : Meriahkan Madiun, Dekatkan Layanan Kependudukan
Brondong Disapa Gubernur Khofifah : Rp8,3 Miliar Bansos Mengalir untuk Warga Pesisir Lamongan
Gubernur NTB Pimpin Rakor Penanganan Banjir di Kota Mataram

Berita Terkait

Selasa, 8 Juli 2025 - 20:30 WIB

Musdes Tambakberas Gresik, Langkah Serius Menuju Desa Mandiri dan Responsif

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:55 WIB

Harga Gabah di Lamongan Tembus Rp7.000, Petani Sumringah Sambut Panen Raya Musim Kedua

Selasa, 8 Juli 2025 - 17:51 WIB

Musdes Perubahan RPJMDes Jono Gresik, Jadi Momentum Penyusunan Arah Baru Pembangunan Desa

Selasa, 8 Juli 2025 - 15:42 WIB

Pemkab Kendal Dukung Hak Penghayat Kepercayaan, Toleransi Jadi Prioritas, Bupati Tika

Selasa, 8 Juli 2025 - 14:32 WIB

SEPASMA 2025 : Meriahkan Madiun, Dekatkan Layanan Kependudukan

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

Musdes Tambakberas Gresik, Langkah Serius Menuju Desa Mandiri dan Responsif

Selasa, 8 Jul 2025 - 20:30 WIB

Pelepasan peserta Fam Trip Difabel 2025 oleh Kepala Dinas Pariwisata Kulonprogo, Joko Mursito. Program ini jadi langkah nyata dalam mewujudkan wisata yang inklusif, ramah disabilitas, dan menjangkau semua kalangan. | Dok Foto Ho/RadarBangsa

Pariwisata

Kulonprogo Dorong Wisata Inklusif Lewat Fam Trip Difabel 2025

Selasa, 8 Jul 2025 - 18:28 WIB