CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Cianjur, Cecep Alamsyah, telah mengeluarkan pernyataan terkait beredarnya surat petisi yang meminta dirinya turun dari jabatannya. Surat tersebut viral di berbagai media sosial, termasuk WhatsApp, Facebook, dan Instagram, serta beberapa platform media online.
Surat petisi tersebut memuat nama-nama Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) sebanyak 22 orang, lengkap dengan tandatangan mereka. Ada prediksi bahwa pernyataan sikap dari OPD tersebut ditulis dengan menggunakan bolpoin warna biru, sementara lampiran pernyataan sikap diprediksi menggunakan bolpoin warna hitam oleh 8 kepala OPD, dan 14 kepala OPD lainnya menggunakan bolpoin warna biru. Ini menunjukkan bahwa mayoritas OPD di lingkungan wilayah Kabupaten Cianjur menyatakan dukungan mereka terhadap pernyataan sikap tersebut.
Alasan di balik surat petisi ini adalah dugaan ketidakharmonisan antara Bupati Cianjur, Herman Suherman, dan Sekda Cianjur, Cecep Alamsyah. Namun, Cecep Alamsyah menanggapi hal ini dengan menyatakan bahwa menurut penilaiannya, surat petisi tersebut tidak sesuai dengan aturan. Ia menyamakan situasinya dengan ‘dunia terbalik’, menunjukkan bahwa hal tersebut tidak sesuai dengan prosedur yang berlaku.
. “Sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, pembuatan surat tersebut seolah-olah menciptakan ‘dunia terbalik’, karena secara administratif, kewenangan untuk mengevaluasi kinerja para Kepala OPD ada pada Sekda. Dengan demikian, situasi ini memberi kesan bahwa saya tidak bertanggung jawab terhadap kinerja para Kepala OPD tersebut,” ungkap Cecep pada Senin (29/04/2024).
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa kemunculan surat petisi yang tersebar luas dengan alasan ketidakharmonisan tersebut “sangat tidak relevan”.
“Jika alasannya adalah ketidakharmonisan dengan bupati, mengapa akhirnya yang diminta untuk mundur adalah Sekda? Pertanyaan saya adalah, “mengapa para OPD tidak ikut mundur juga?,” tuturnya.
Menurut pandangan Cecep Alamsyah, perilaku para kepala OPD yang terlibat dalam penyusunan surat tersebut tidak mencerminkan kedewasaan. Baginya, surat yang telah menyebar luas tersebut tidak memiliki sifat formal.
“Bagi saya, surat tersebut bukanlah hal yang memengaruhi saya. Menurut saya, tindakan yang telah dilakukan tergolong dalam tindakan yang tidak dewasa,” pungkasnya.