Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk Area Proyek Pertamina, Petani di Lamongan Protes ini Alasanya

- Redaksi

Sabtu, 19 Juni 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi jalan menuju proyek yang ada tanda dilarang masuk yang tidak berkepentingan [IST]

Lokasi jalan menuju proyek yang ada tanda dilarang masuk yang tidak berkepentingan [IST]

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Pihak PT Pertamina bersama PT pemenang tender turun ke Desa Beru Kecamatan Sarirejo pada hari Jum’at (18/06/2021) pagi.

Disertai sederetan mobil mewah dan ada juga mobil pejabat bernopol merah serta informasinya para petani dikumpulkan di Kantor Desa Beru Sarirejo Lamongan.

Pemerintah Desa/Sekretaris Desa Beru Sulam dalam hal ini perwakilan yang diketahui warga yang dipercaya Kepala Desa Beru Hj. Khusni dalam mengendalikan kegiatan itu saat di mintai keterangan awak media, ia pun tidak memberikan keterangan.

Begitu juga pihak Pemerintah Kecamatan Sarirejo halam hal ini Camat Harsono saat dikinfirmasi oleh wartawan belum bisa memberikan klarifikasi yang jelas dan terkesan sebagai pejabat publik alergi kepada wartawan.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Pemkab Lamongan Achmad Edwyn Anedi dikongirmasi terkait hal tersebut mengatakan, “Saya belum dapat info.

Selanjutnya selang beberapa menit mungkin setelah konfirmasi ke Camat Sarirejo untuk menanyakan hal tersebut. Edwyn menjelaskan, dari Info Camat, setelah tanya perangkat Desa Beru katanya, “Iya.

“Pihaknya membetulkan bahwa pada hari Jum’at pihak dari Pertamina turun ke kantor Desa setelah itu ke lokasi pekerjaan proyek Pertamina di Desa Beru Kecamatan Sarirejo Lamongan Jawa Timur,” ujar Edwyn.

Pada kesempatan yang berbeda, pembangunan proyek Pertamina di desa Beru, Kecamatan Sarirejo masih di persoalkan warga setempat. Ironinya, pengawas proyek melarang warga yang mau pergi ke sawahnya melewati jalur proyek yang asal mulanya adalah Jalan Usaha Tani.

Hal ini dialami oleh warga setempat Tarmudi, ia menggerutu dalam protesnya, pada saat hendak pergi ke sawah miliknya  saat ditengah perjalanan ia diberhentikan oleh seseorang yang dianggapnya sebagai pengawas pekerjaan proyek pertamina dan dikatakan sementara jalur ini tidak bisa dilewati.

Sepontan dengan nada tinggi Tarmudi kaget, lantas ia menanggapinya dengan menyampaikan ke orang yang dianggap sebagai pengawas proyek pertamina. “Ini jalan sawah bukan jalan pertamina” kata Tarmudi saat menerangkan dirinya diberhentikan petugas. Sabtu (19/06/2021).

Dengan alasan jalur yang dilewatinya adalah jalur umum yang juga sebagai akses pertanian warga yakni Jalan Usaha Tani yang selama ini sebagai akses jalan pertanian warga.

Ia pun menganggap pegawas proyek tersebut sudah keterlaluan. Karena, mau pergi menuju ke sawahnya di halang halangi atau dilarang oleh pengawas proyek pertamina.

“Tarmudi kembali menggerutu sambil berucap, jangan keterlaluan, jalan ini apa sudah dijual apa gimana kok tidak boleh lewat, ini kan jalan umum,” gerutunya kepada pibak pengawas proyek.

Hal tersebut dibuktikan dengan fakta dilapangan, PT Pertamina telah memasang papan peringatan yang bertuliskan “Yang Tidak Berkepentingan Dilarang Masuk Area Proyek”.

Dari keterangan warga, terdapat ratusan lahan milik warga beru terkena dampak pelebaran jalur kilang pertamina. Warga juga menuntut kejelasan ganti rugi lahan terdampak.

Selain itu, menurut keterangan warga setempat, pemenang tender proyek PT. Pertamina PT. “Laser Jaya Sakti” dari Surabaya.

Sementara, kelompok masyarakat Desa Beru dan Pemuda Desa Beru menuntut kejelasan prosesur pembebasan lahan untuk pertamina agar dilakukan sesuai SOP (Standar Operasional Prosedur).

Mereka berharap, kepada Pertamina dan Pemerintah Daerah agar pembebasan lahan pertamina dilakukan pengkajian ulang dengan dasar lahan tersebut adalah bagian dari aset Desa Beru selama ini.

Selain itu warga Desa Beru yang lain yang terkena pelebaran jalan pertamina juga protes keras. Karena hanya mendapat ganti rugi tanaman. Bukan ganti rugi lahan pelebaran jalur pertamina.

“Termasuk juga pemilik lahan di lokasi titik kilang pertamina yang proses pembebasannya dianggap oleh warga setempat kurang transparan dan terindikasi adanya dugaan konspirasi harga tanahnya,” pungkasnya.

(iful/har/tio)

Berita Terkait

Bupati Kendal Harap Pemimpin Baru Fokus Pembangunan
Lia Istifhama : Kinerja Adhy Karyono Terbukti Maksimal
Aries Agung Kembali Pimpin Kota Batu, Pj Gubernur Jatim Beri Penghargaan
Khofifah Ajak Wamen Giring Ganesha Bahas Pengembangan dan Pelestarian Kawasan Majapahit Trowulan
Aries Agung Paewai Kembali Menjabat Pj Wali Kota Batu, Targetkan Pembangunan Berkelanjutan
Cara Cetak SKP di e-Kinerja BKN untuk Guru
Bupati Lamongan Sidak Pengerukan Drainase Antisipasi Banjir
Ketua DPRD Batu, Didik Subiyanto : Pemeriksaan Kendaraan Harus Ditingkatkan Bukan Formalitas
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 12 Januari 2025 - 18:37 WIB

Bupati Kendal Harap Pemimpin Baru Fokus Pembangunan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 19:44 WIB

Lia Istifhama : Kinerja Adhy Karyono Terbukti Maksimal

Sabtu, 11 Januari 2025 - 17:38 WIB

Aries Agung Kembali Pimpin Kota Batu, Pj Gubernur Jatim Beri Penghargaan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:06 WIB

Khofifah Ajak Wamen Giring Ganesha Bahas Pengembangan dan Pelestarian Kawasan Majapahit Trowulan

Sabtu, 11 Januari 2025 - 08:43 WIB

Aries Agung Paewai Kembali Menjabat Pj Wali Kota Batu, Targetkan Pembangunan Berkelanjutan

Berita Terbaru

Penumpan Krl Solo-Jogja (ist)

Ekonomi

KRL Solo-Jogja Siap Layani Sepanjang Hari, Tiket Terjangkau

Minggu, 12 Jan 2025 - 20:54 WIB