LAMONGAN, RadarBangsa co.id – Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) dianggap tidak kompeten serta mendesak agar memberikan transpransi dana Kuliah Kerja Nyata. Puluhan mahasiswa Universitas Islam Darul Ulum Lamongan menggelar aksi protes di Gedung Rektorat Kampus setempat.
Sementara, Rerez salah satu peserta aksi mengatakan, “Kami menuntut transparansi dana dan fasilitas kuliah kerja nyata (KKN). dengan mewakili sebanyak sekitar 390 orang mahasiswa yang melakukan KKN di Kabupaten Lamongan, Gresik, Tuban, dan Bojonegoro.
Kita semua sebagai peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) kecewa, karena tahun-tahun sebelumnya tidak ada kejadian yang sangat memalukan dan mencoreng nama almamater Unisda ini. Jumat (13/8/2021).
“Perizinan Kuliah Kerja Nyata yang belum tuntas di tingkat kecamatan dan fasilitas yang masih jauh dari harapan sesuai dengan biaya pembayaran KKN yang dibayarkan hal inilah yang membuat Mahasiswa melakukan aksi protes,” kata Rerez.
Rohis koordinator aksi megungkapkan, tujuan aksi Mahasiswa yang tergabung Aliansi Peserta KKN Unisda adalah menuntut panitia memenuhi fasilitas yang menjadi hak peserta KKN dan mendesak panitia KKN segera melengkapi administrasi di tingkat kecamatan.
“Kami juga menuntut panitia harus menyikapi adanya Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang tidak kompeten serta mendesak panitia agar memberikan transpransi dana KKN Unisda,” pintanya.
Alhasil, kemudian peserta aksi tersebut di temui langsung oleh ketua panitia Khoirul anam, beliau berjanji akan memenuhi semua tuntutan para peserta aksi dalam waktu dekat.
“Saat ini Pembantu Rektor II yang mengetahui persoalan tersebut, segera menyampaikan aspirasi mahasiswa KKN kepada Rektor dan beberapa pihak yang bertanggung jawab atas program KKN kali ini,” terangnya.
Sebelumnya, Mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peserta KKN Unisda 2021 menggelar aksi protes didepan Kantor Lembaga Pengabdian Masyarakat Unisda dan ditemui langsung oleh Kepala LPM Unisda. Selanjutnya ke Gedung Rektorat Kampus Unisda dengan mematuhi protokol kesehatan yang ketat.
(Iful)