SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Ditengah hiruk pikuk mahasiswa menggelar demonstrasi karena bahan bakar minyak (BBM) naik, Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Semarang (USM), menggelar Workshop Jurnalistisk dan Karya Tulis Ilmiah, pada Sabtu, 10 September 2022, pada pukul 09.30 – 12.00 WIB.
Acara Workshop yang diselenggarakan secara online yang diikuti 300 mahasiswa, baik dari Universitas Semarang maupun oleh Universitas lain di kota dan dari luar kota Semarang.
“Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa supaya nantinya bisa menggantikan kepemimpinan bangsa dan negara dimana mahasiswa sebagai generasi penerus harus menjadi unggul dan berprestasi serta juara,” ujar Rusgiharto, Ketua Panitia Workshop Jurnalistik dan Karya Tulis.
Sementara, Gubernur BEM FH Mutiara Apriliyani menyampaikan Pelatihan jurnalistik ini tidak lain ditunjukkan untuk menambah skill makasiswa dalam menulis secara bertanggung jawab.
“Diera yang serba cepat ini seringkali berseliweran informasi yang kadang tidak bertanggungjawab. dengan pelatihan ini akan menambah literasi mahasiswa terhadap kaidah jurnalistik,” ucapnya
Ini bentuk kepedulian kami untuk melahirkan generasi muda yang lebih ” berkualitas, kritis, namun dalam koridor standar jurnalistik,” imbuhnya.
Gabriel Abdi Susanto, salah satu peserta yang juga selaku Pemateri Jurnalistik, memaparkan bahwa sebuah kejadian harus diambil angle yang tepat sehingga menarik untuk di baca.
Ditambahkan, dalam menulis berita ada hal – hal yang perlu diperhatikan yaitu literature dan tradisi jurnalistik di barat merumuskan nilai berita sebagai berikut:
1) Besar kecilnya dampak peristiwa pada masyarakat [ consequences ]
2) Menarik atau tidaknya dari segi ragam cara hidup manusia [ human interest ]
3) Besar kecilnya ketokohan orang yang terlibat peristiwa [ prominence ]
4) Jauh dekatnya lokasi peristiwa dari orang yang mengetahui beritanya [ proximity ]
5) Baru tidaknya atau penting tidaknya saat peristiwa itu terjadi [ timeliness ]
“ Supaya memenuhi dalam penulisan berita harus memahami dan mengusai obyek dan subyeknya, supaya mencapai berita yang imbang dan jelas,” papar Gabriel
Sebagai Pemateri Karya Tulis ilmiah, Restu Aditya, yang merupakan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia UNNESS Semarang, menyebutkan bahwa apabila mahasiswa memiliki ketrampilan dalam menulis karya ilmiah maka ada beberapa keuntungan seperti memiliki hak ekonomi.
“Dari menulis buku – buku dimana terdapat hak ciptanya termasuk bisa jalan – jalan ke Luar Negeri,” jelasnya singkat