SAMPANG,RadarBangsa.co.id – Inilah tanggapan Jajaran Pengurus Ikatan Keluarga Madura (IKMA) Malaysia Indonesia terkait data Kementerian Ketenaga Kerjaan yang menyebutkan Pekerja Migran Indonesia terinferksi Corona terbanyak ada di Malaysia
Penasehat (Bukan Pengawas dan Penanggung jawab-red) IKMA Indonesia KH Sayyidin mengamini data yang di rilis Menteri Ketenaga Kerjaan Ida Fauzy minggu 10/5
“Karena data itu disampaikan Pemerintah, kami percaya dan perlu melakukan langkah antisipatif khusus bagi Pekerja Migran asal Madura,”ujarnya senin 11/5
Menurutnya pihaknya (Pengurus IKMA Malaysia Indonesia) di Malaysia sudah melakukan upaya menghimbau para Pekerja Migran di Malaysia asal Madura agar menunda kepulangan sampai ada keputusan Pemerintah tentang Pandemi Covid 19
Namun karena kondisi tidak memingkinkan, di satu sisi Malaysia sangat ketat terhadap Pekerja Migran atas dampak Pandemi Covid 19 hingga menyebabkan banyaknya Pekerja Migran kehilangan pekerjaan
Disisi yang lain pihaknya tidak bisa membendung kepulangan karena Pekerja Migran sudah tidak bekerja dan kesulitan memperoleh biaya hidupnya
Diakui kondisi itu menjadi dilema bagi IKMA maupun Pemerintah
Sehingga yang bisa dilakukan melakukan pengawalan saat pemulangan dengan mengikuti protokol Covid 19 yang di keluarkan Pemerintah
Selain itu diakui juga pihaknya masih belum melakukan tindakan terhadap keberadaan Pekerja Migran di Malaysia yang ada di tempat masing masing
KH Sayyidin warga jalan Jaksa Agung Suprapto itu berjanji siap jika diminta pihak terkait membantu melakukan pemantauan bersama aparatur yang ada di Tungkat Kecamatan maupun Desa
Sementara K Moh Syafi Asli Bangkalan domisili di Sampang yang menjadi Ketua IKMA Malaysia Indonesia mengungkapkan peran IKMA selama ini terhadap Pekerja Migran Mengkoordinasikan dengan KBRI, Membantu Pekerja Migran yang sakit dan dan mengalami kecelakaan, membantu permasalahan hukum, Mencarikan pekerjaan, Membantu proses pengurusan Asuransi serta Pemulangan jenazah
“Kendala selama ini kesulitan menginventarisasi Pekerja Migran yang ada di Malaysia, selain jalur keluar masuknya banyak pintu juga puncak keberangkatan tidak tetap,”tutur K Moh Syafik.senin 11/5
Menurutnya selama ini IKMA membangun kemitraan dan menjalin sinergitas terutama terkait Pemulangan dengan KBRI, BNP2TKI (sekarang BP2MI), BP3MU, LP3TKI dan P4TKI yang memfasilitasi anggaran mulai dari Airport sampai kerumah duka serta dibantu juga oleh Dinas Tenaga Kerja setempat
Ditambahkan, untuk Pekerja Migran dari Hongkong,Taiwan, Arab Saudi serta Brunai hanya bisa membantu saat di Indonesia, pada umumnya masalah pemulangan jenazah
Sebelumnya Ida Fauzy Menteri Ketenaga Kerjaan menyampaikan melalui video conference minggu 10/5 di Jakarta kepada Atase Ketenagakerjaan (Atnaker) di 12 Negara Penempatan terkait penyebaran Covid 19
Disebutkan dan dilansir melalui SUARABMI.COM minggu 10/5 bahwa terdapat 587 Pekerja Migran terinfeksi Corona
Dari 587 itu 224 positif corona, masuk Karantina 353 dan 10 Pekerja Migran meninggal dunia
Sedangkan dari jumlah yang positif terbanyak ada di Malaysia yakni 108, Uni Emirad Arab 40, Arab Saudi 37, Qatar 19, Kuwait 10 sisanya ada di Negara Taiwan, Singapura dan Brunai.
(Her)