LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Kabupaten Lamongan kini termasuk dalam wilayah yang mendapatkan realisasi program inovasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) bersama Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS). Inovasi ini berupa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Tujuan utama dari penerapan TMC adalah untuk menjamin pasokan air, terutama di jaringan irigasi pertanian, sehingga kebutuhan air selama musim kemarau dapat terpenuhi.
“Kami telah menerima konfirmasi dari BMKG dan BBWS bahwa Lamongan termasuk dalam wilayah yang akan dilaksanakan TMC. Tujuannya adalah untuk menjaga ketersediaan air selama musim kemarau. Ini adalah yang pertama kalinya,” ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Kabupaten Lamongan, Gunadi, pada Senin (3/6) di Kantor Dinas PU SDA Kabupaten Lamongan.
Gunadi menjelaskan bahwa Kabupaten Lamongan masuk dalam cluster empat, dan pada hari ini pukul 13.15 WIB akan dilakukan penerbangan sorti pertama. Penerbangan sorti ini menggunakan sistem penebaran garam pada awan yang berpotensi hujan, dengan pesawat dari Malang.
“Seluruh sistem pelaksanaan dilakukan oleh BBWS dan BMKG, sementara daerah hanya bertugas memantau curah hujan dan kondisi waduk di wilayah masing-masing,” jelasnya.
Secara total, ada dua belas penampungan air di wilayah aliran Bengawan Solo yang akan dilaksanakan TMC. Di Kabupaten Lamongan, terdapat dua sumber air yang menjadi target pemenuhan pasokan melalui TMC, yaitu Waduk Gondang dan Waduk Prijetan.
“Di Kabupaten Lamongan, ada dua penampungan air yang akan dipenuhi, semuanya berada di wilayah selatan. Karena wilayah selatan di Lamongan mengalami kekeringan, sementara wilayah utara masih cukup aman karena lokasinya dekat dengan Bengawan,” terang Gunadi.
Pelaksanaan TMC dimulai dari 30 Mei 2024 hingga 10 Juni 2024. Selain untuk mengatasi kekeringan, TMC juga mendukung program ketahanan pangan dari pemerintah.
Sebagai daerah yang berpredikat sebagai lumbung pangan nasional, Kabupaten Lamongan sangat memerlukan dan mendukung program TMC, terutama di wilayah selatan di mana ketersediaan air untuk pertanian sangat mengandalkan infrastruktur sumber daya air seperti waduk dan embung. Dengan adanya TMC, volume Waduk Gondang hari ini mencapai 9.534 juta m³ atau dapat dikatakan penuh. Begitu pula dengan Waduk Prijetan yang saat ini memiliki volume air sebesar 5.407 juta m³.
“Dengan dilaksanakannya TMC, diharapkan kedua waduk tersebut menjadi penuh, sehingga cukup untuk memenuhi kebutuhan musim tanam kedua dan menyediakan cadangan air untuk musim tanam ketiga,” tambahnya.