Tragedi Bunuh Diri di Kampung Puncak Pakis Cianjur

cianjur
Tim personil polisi sektor Agrabinta sedang melakukan evakuasi korban dari tempat kejadian perkara (TKP). (Dok photo RadarBangsa.co.id/AE Nasution)

CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Warga di Kampung Puncak Pakis, Desa Wanasari, Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur, Provinsi Jawa Barat, terkejut dengan penemuan mayat seorang pria yang melakukan tindakan bunuh diri di dalam rumah panggung. Pria tersebut menggunakan seutas tali dan kain sarung yang diikatkan ke bagian atap dalam rumah korban.

Kepala Desa Wanasari, H. Dedi Setiawan, menyampaikan kronologi peristiwa melalui staf kesra, Sunarya (45). Sahroni, adik kandung korban yang tinggal tidak jauh dari lokasi, menjadi saksi pertama kali menemukan korban dalam posisi tergantung. Dedi Setiawan menjelaskan, “Keluarga korban segera melaporkan kejadian ini kepada kepala dusun setempat, Adang, dan pemerintah desa melalui staf kesra. Mereka juga segera melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian sektor Agrabinta,” jelasnya.

Bacaan Lainnya

Keadaan ini menciptakan kehebohan di masyarakat setempat, dengan banyaknya warga yang berkumpul di sekitar lokasi kejadian. Pihak kepolisian sektor Agrabinta kemudian turun tangan untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.

“Peristiwa ini menambah duka di Kampung Puncak Pakis dan Desa Wanasari, serta menciptakan kekhawatiran di kalangan masyarakat setempat. Pihak berwenang di tingkat desa dan kecamatan terus berkoordinasi untuk memberikan bantuan dan dukungan kepada keluarga korban dalam menghadapi situasi sulit ini,” tambahnya.

Kapolsek Agrabinta, IPTU Nanda, telah membenarkan peristiwa tersebut dan mengidentifikasi korban sebagai Ade Tito Bin Nadi, yang lahir di Cianjur pada tanggal 7 Januari 1965. Alamat korban tercatat di Kampung Cihonje RT 013 RW 003, Desa Sukajaya, Kecamatan Leles, Kabupaten Cianjur.

“Dalam penyelidikan tersebut, dua saksi memberikan informasi berharga kepada pihak berwenang. Jajang Bin Nadi, berusia 60 tahun, dan Sahroni, berusia 50 tahun, memberikan keterangan yang membantu dalam memahami kejadian tersebut,” terang Kapolsek saat dihubungi RadarBangsa.co.id, Jumat (26/01/2024) sekitar pukul 08.00 WIB.

Beberapa personel yang terlibat langsung dalam penanganan kejadian adalah Aiptu Dedi Somantri (Kanit Reskrim), Aiptu Abun R. (KA. SPKT), Aipda Alfin Ba. Polsek Agrabinta, dan M. Rizki Ba. Polsek Agrabinta. Pihak medis dari Puskesmas Agrabinta, Neng .S., juga turut serta dalam penanganan untuk memberikan pertolongan pertama dan mendokumentasikan kondisi korban.

“Tindakan yang diambil oleh pihak kepolisian melibatkan berbagai aspek, termasuk mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP), memasang polis line untuk mengamankan area, serta mengumpulkan barang bukti yang ditemukan di lokasi. Selain itu, pihak kepolisian juga melakukan pendataan terhadap korban dan saksi yang hadir,” ungkapnya.

Setelah proses di TKP selesai, jenazah korban Ade Tito Bin Nadi kemudian diirimkan ke kediamannya. Barang bukti yang berhasil diamankan melibatkan 1 utas tali yang digunakan untuk peristiwa tersebut dan 1 lembar kain sarung.

“Kejadian ini menciptakan dampak emosional di kalangan masyarakat, dan pihak kepolisian berkomitmen untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut guna memahami motif serta mengambil langkah-langkah preventif untuk mencegah kejadian serupa di masa depan,” tandasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *