Tumbangkan Korupsi Dengan Memperkuat Sistem dan Kualitas Manusia

- Redaksi

Jumat, 27 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Jika kita bicara tentang korupsi, rasanya kita tidak bisa hanya sekadar bicara tentang pejabat yang merugikan negara sekian miliyar atau sekian triliun, lalu ditangkap, diadili, dan dipenjara. Padahal korupsi adalah sikap yang bisa dimiliki dan dilakukan oleh siapa pun.

Tidak peduli pejabat atau rakyat biasa, tidak peduli yang kaya atau pun yang miskin. Maka, jangan berpikir jika korupsi baru bisa dikatakan korupsi jika melibatkan uang yang besar. Bahkan sekian ribu yang kita selewengkan, ya tetap saja disebut korupsi.

Perubahan Paradigma Korupsi

Mangkanya akan sangat aneh kita ada pejabat negara yang mengatakan “gapapa korupsi asal tidak banyak”. Kalimat itu agaknya memberikan tendensi bahwa korupsi memang ada tarif minimumnya. Kalimat tersebut juga memberikan paradigma bahwa korupsi harus berhubungan dengan uang, padahal nyatanya tidak begitu. Ketika Anda mencontek misalnya, atau Anda terlambat masuk kelas misalnya, rasanya pada dua hal tersebut tidak ada uang yang dilibatkan, namun ada waktu dan integritas yang dipertaruhkan.

Dari itu kita bisa menangkap bahwa korupsi tidak hanya bisa dilakukan oleh otoritas pejabat, bahkan seorang pejuang ilmu pun tidak luput dari tindakan tersebut, salah satunya mahasiswa. Rasanya kita pun tetap harus memberikan ruang kosong untuk memasukkan skeptisme untuk ranah kampus. Nyatanya, sebagai lembaga pendidikan, kasus korupsi di ranah kampus pun tidak terhindarkan.

Maka, pendidikan di tingkat kampus mengenai anti korupsi pun layak untuk dikencangkan. Dikampus lah ada ribuan mahasiswa yang kelak akan menjadi pemegang otoritas di negeri ini. Akhirnya, menancapkan paradigma anti korupsi secara penuh seharusnya perlu dimaksimalkan, khususnya untuk mahasiswa dan umumnya untuk seluruh warga kampus. Kampus pun perlu menjadi corong utama pendidikan dan gebrakan lawan korupsi.

Masalah Korupsi di Kampus

Setidaknya, kami dari Fortune Team telah melakukan pengamatan terhadap kejahatan yang menyangkut korupsi di tingkat kampus, khususnya di Universitas Airlangga (UNAIR) :

Utak Atik Anggaran Organisasi Mahasiswa

Mengenai utak atik ini memang kerap terjadi dalam unit manapun. Akan tetapi kami akan berfokus pada kejadian yang beririsan dengan mahasiswa. Fenomena penggelembungan anggaran, pengadaan kegiatan fiktif oleh oknum mahasiswa kerap terjadi. Faktor yang melatarbelakangi cukup banyak, salah satunya mengenai sistem pengawasan yang tidak ketat dan membuka ruang-ruang penyelewengan.

Bagaimana Fortune Team Bersikap?

Yang kami sebutkan memang hanya dua, tetapi sebenarnya lebih dari itu. Pada akhirnya, dua kasus pun seharusnya sudah menjadi tanda tanya besar untuk kegiatan akademik di kampus yang terus menggampanyekan “Zona Integritas”. Dari permasalahan tersebut, Fortune Team menyadari bahwa pemberantasan korupsi adalah peran untuk semua, termasuk kami sebagai mahasiswa.

Kami melihat ada dua faktor utama dalam pengentasan korupsi. Pertama, perbaikan sistem. Kedua, peningkatan kesadaran manusia. Dua hal tersebut akan menggabungkan faktor internal dan eksternal manusia. Kita tidak bisa hanya sekadar berpatok untuk memberikan sosialisasi tanpa mengubah dan memaksakan sebuah sistem. Disisi lain, kita tidak hanya bisa berfokus pada penataan sistem tanpa memperdulikan faktor manusia itu sendiri.

Dari itu, gerakan yang dibuat oleh kami akan mencakup kedua hal tersebut. Yaitu perbaikan sistem dan peningkatan kesadaran. Kami membuat empat program utama, ialah Pembuatan sistem SIAPS untuk pengadministrasian kegiatan Organisasi Mahasiswa, Membuat lomba nasional video kampanye kreatif anti korupsi, melakukan sosialisasi anti korupsi di lingkungan kampus, Membuat video dan infografis kreatif di media sosial.

Empat program dan gerakan utama dari fortune team menggambarkan bahwa setiap dari kita memiliki peran walau dengan langkah sederhana. Kami berharap langkah kecil yang dilakukan secara masif akan berdampak di masa kini dan masa depan. Pada akhirnya, pemberantasan korupsi bukan hanya tugas dari pemerintah dan Lembaga anti rasuah KPK. Gerakan tersebut adalah hasil orkestrasi bersama antar semua pihak.

Kesimpulan dan rekomendasi

Kesimpulannya adalah bahwa korupsi bukanlah masalah yang hanya terbatas pada pejabat atau uang besar, tetapi dapat dilakukan oleh siapa pun, termasuk mahasiswa di lingkungan kampus. Paradigma yang menyatakan “gapapa korupsi asal tidak banyak” perlu diubah.

Rekomendasi yang diusulkan adalah perubahan paradigma korupsi melalui peningkatan kesadaran di tingkat kampus. Pendidikan anti korupsi perlu ditingkatkan di kampus, mengajarkan nilai-nilai integritas dan anti korupsi kepada mahasiswa yang kelak akan menjadi pemegang otoritas di masyarakat. Kasus korupsi di kampus, seperti penggelembungan anggaran organisasi mahasiswa, perlu mendapatkan perhatian serius.

Fortune Team memberikan solusi dengan memfokuskan pada dua faktor utama dalam pengentasan korupsi: perbaikan sistem dan peningkatan kesadaran manusia. Mereka menciptakan empat program utama, termasuk pembuatan sistem SIAPS untuk pengadministrasian kegiatan organisasi mahasiswa, lomba nasional video kampanye kreatif anti korupsi, sosialisasi anti korupsi di lingkungan kampus, dan pembuatan konten kreatif di media sosial.

Berita Terkait

Anggota DPD RI Lia Istifhama : Kolaborasi BUMDes dan Program MBG Kunci Ketahanan Pangan Desa
Libur Panjang, Khofifah Ajak Masyarakat Nikmati Kebersamaan dengan Bijak
Polres Lamongan Shalat Gaib dan Doa untuk Polisi Gugur
Safari Ramadhan, Wakil Wali Kota Batu Temui Warga
Gubernur Khofifah : Lumbung Pangan EPIK Mobile Efektif Kendalikan Harga Sembako
Wali Kota Probolinggo Serahkan Bantuan dan Zakat di Musala Al-Ikhlas Jrebeng Wetan
Gubernur Khofifah dan Forkopimda Jatim Siap Jamin Kelancaran Mudik Lebaran 2025
TP PKK Kabupaten Sidoarjo Gelar Lomba Cipta Menu B2SA, Ciptakan Menu Sehat dan Aman
Tag :

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 13:00 WIB

Anggota DPD RI Lia Istifhama : Kolaborasi BUMDes dan Program MBG Kunci Ketahanan Pangan Desa

Selasa, 1 April 2025 - 08:17 WIB

Libur Panjang, Khofifah Ajak Masyarakat Nikmati Kebersamaan dengan Bijak

Kamis, 20 Maret 2025 - 08:47 WIB

Polres Lamongan Shalat Gaib dan Doa untuk Polisi Gugur

Rabu, 19 Maret 2025 - 23:52 WIB

Safari Ramadhan, Wakil Wali Kota Batu Temui Warga

Senin, 17 Maret 2025 - 15:57 WIB

Gubernur Khofifah : Lumbung Pangan EPIK Mobile Efektif Kendalikan Harga Sembako

Berita Terbaru

Kantor  BPJS Kesehatan Banyuwangi

Kesehatan

Tunggakan BPJS Menghalangi Akses Kesehatan, Ini Solusinya

Jumat, 25 Apr 2025 - 22:12 WIB

Upacara Hari Otonomi Daerah ke-29 di Pemkab Lamongan (ist)

Politik - Pemerintahan

Peringatan Hari Otonomi Daerah Lamongan, Ini Langkah Besar yang Siap Dijalankan

Jumat, 25 Apr 2025 - 21:28 WIB

PWI Sidoarjo, bekerja sama dengan Komisi A DPRD Jawa Timur, menggelar sarasehan bertema

Politik - Pemerintahan

PWI Sidoarjo Kolaborasi dengan DPRD Jatim, Digitalisasi Pendidikan Jadi Sorotan

Jumat, 25 Apr 2025 - 21:19 WIB

Wabup Sidoarjo melakukan Sidak ke RSUD Sibar, temukan kerusakan pada Lantai  IGD yang baru selesai dibangun (ist)

Politik - Pemerintahan

Tahan Nafas, Wabup Sidoarjo Temukan Kerusakan Parah IGD Sibar

Jumat, 25 Apr 2025 - 20:56 WIB