Uang Rp 54,8 Miliar Hilang di Platform Investasi

- Redaksi

Sabtu, 19 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

 Penasihat Hukum WH, Elok Dwi Kadja menunjukkan bukti tanda lapor dan tampilan platform robot trading

Penasihat Hukum WH, Elok Dwi Kadja menunjukkan bukti tanda lapor dan tampilan platform robot trading

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Investasi, sebuah kegiatan penanaman modal yang seharusnya untung. Tapi, ini malah buntung. Uang sebesar Rp 54,8 miliar hilang dalam waktu tiga jam. Bahkan, minus. Setiap kali treding melalui robot Fahrenheit, pasti dijanjikan selalu menang, tapi ini malah kalah dan semua uang yang didepositokan habis. Karena itu, WH melaporkan platform itu ke Polda Jatim.

WH sebenarnya gabung menjadi member di Fahrenheit sejak Juli 2021. Ia gabung karena merasa platform itu sangat menguntungkan buatnya. Sebelumnya, ia pernah mengikuti trading robot auto trader lainnya, tapi keuntungan yang didapatkan tidak sebanyak yang dijanjikam Fahrenheit.

WH mengenal trading robot Fahrenheit dari rekannya yang juga member platform lain. ”Klien saya sudah menjadi player (member trading -red) sekitar dua tahun,” ungkap penasihat hukum WH, Elok Dwi Kadja saat dihubungi Harian Disway. Jumat, (18/3/2022).

Baca Juga  Japas Perjuangkan Nasib Anak Tahanan Polsek Tambaksari yang Tewas Gantung Diri

WH mulai bermain robot trading awal pandemi Covid-19 melanda Tanah Air. Sejak saat itu, dirinya ketagihan bermain platform Fahrenheit. Ia selalu mendapatkan keuntungan. Namun, setelah ia dikenalkan dengan trading robot Fahrenheit, hatinya langsung bergejolak.

Ia ingin mendapatkan keuntungan besar. Ia merasa pendapatan di beberapa robot trading lainnya belum maksimal. Padahal, ia sudah mengikuti beberapa platform. Sebab, persentase keuntungan dari modal yang diinvestasikan tidak banyak.

Fahrenheit menawarkan share profit dan keuntungan yang cukup tinggi. Serta, operasional treding juga bebeda dengan platform lainnya.

“Platform lain hanya lima hari beroperasi. Kalau Fahrenheit tujuh hari. Sehingga, potensi keuntungan member menjadi lebih banyak,” tambah Elok, sapaan akrabnya.

Awalnya, WH hanya menyetorkan uang Rp 30 juta. Keuntungannya mencapai 25% tiap bulan. Kondisi itu membuat WH semakin tertarik dengan platform tersebut. Perlahan, ia mencabut uang miliknya di platform lain. Lalu, uang itu diikutkan ke Fahrenheit.

Baca Juga  Dua Bandit Narkoba Asal Nganjuk dan Tuban, Digelandang Reskoba Polres Lamongan

Uang itu disetorkan secara bertahap. Hingga nominalnya Rp 54,8 miliar. Sejak saat itu, ia tidak pernah melakukan penarikan uang. Semua keuntungannya diputar terus. Agar, keuntungannya bisa berlipat ganda. Namun, hal yang tidak diduga terjadi.

Januari 2022, akunnya dibekukan. Karena, ternyata platform itu belum ada izinnya. Pun, di Indonesia belum ada regulasi yang mengatur tentang trading robot.

“Padahal, saat itu, baru saja klien saya top up uangnya besar-besaran,” ungkap advokat berparas cantik ini.

WH tidak langsung emosi. Ia masih berpikir positif. Karena, ia mendapat informasi dari pengelola platform itu bahwa, uang member akan dikembalikan pada 7 Maret 2022.

“Klien saya ini bahkan kenal dengan Ownernya. Karena melakukan investasi paling besar,” sambungnya.

Baca Juga  Bulan Suci Ramadhan 1444 Hijriah, Hotel Dafam Pacific Caesar Surabaya Tawarkan Promo 'Bukavaganza'

Dua hari menjelang pencairan, aplikasi kembali beroperasi. Walaupun tanpa izin dan regulasi yang jelas dari pemerintah Indonesia.

“Tradingnya sempat main lagi. Tanggal 6 Maret 2022 itu masih untung 0,64%,” jelasnya.

Sehari berselang masalah terjadi lagi. Robot trading lagi. Tapi, ia selalu kalah. Ia bermain pukul 17.00 sampai 20.00 WIB. Bahkan saldonya sampai habis total.

“Padahal, Fahrenheit dijalankan robot trading yang sudah diatur. Maksimal kekalahannya 5% dari saldo perhari. Kalau sudah masuk batas itu otomatis berhenti,” imbuhnya.

Kondisi tersebut rupanya tidak hanya dialami oleh kliennya saja. Melainkan terjadi di daerah lain di Tanah Air. Karena itu, ia berharap, kasus ini menjadi atensi. Karena, kerugian para korbannya sangat banyak perkiraan total kerugian seluruh member di Indonesia 5 triliun.

“Semoga ini bisa cepat selesai,” harap Elok Dwi Kadja.

Berita Terkait

Pilu, Seorang Wanita di Nganjuk Ditipu Oknum Wartawan, Uang Rp 100 Juta Raib
Kejar Korupsi, Kejari Sidoarjo Amankan Empat Tersangka Tipikor
Konferensi Pers Kasus Pembunuhan, Kapolres: Diduga Pelaku Sakit Hati dengan Korban
2 Pemalak PKL Rebutan Lahan di Semarang, Satu Kena Bacok
Kejari Sidoarjo Musnahkan 88 Kg Sabu dan 2.058 Butir Ekstasi, Bongkar Jaringan Narkoba Internasional
Kasus Korupsi PD Sumber Daya Bangkalan, 6 Anak Buah Eks Plt Dirut ‘Bernyanyi’ di Persidangan
Pelemparan Bom Molotov ke Kantor Redaksi Jubi, PWI : Ancaman Serius terhadap Demokrasi dan Kebebasan Pers
Konferensi Pers Subdit III Jatanras Polda Jatim, Ungkap Kasus Curanmor dan Pencurian Kalung Emas di Sidoarjo
Tag :

Berita Terkait

Minggu, 27 Oktober 2024 - 19:48 WIB

Pilu, Seorang Wanita di Nganjuk Ditipu Oknum Wartawan, Uang Rp 100 Juta Raib

Jumat, 25 Oktober 2024 - 20:29 WIB

Kejar Korupsi, Kejari Sidoarjo Amankan Empat Tersangka Tipikor

Selasa, 22 Oktober 2024 - 16:12 WIB

Konferensi Pers Kasus Pembunuhan, Kapolres: Diduga Pelaku Sakit Hati dengan Korban

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 20:17 WIB

2 Pemalak PKL Rebutan Lahan di Semarang, Satu Kena Bacok

Kamis, 17 Oktober 2024 - 22:53 WIB

Kejari Sidoarjo Musnahkan 88 Kg Sabu dan 2.058 Butir Ekstasi, Bongkar Jaringan Narkoba Internasional

Berita Terbaru

Politik - Pemerintahan

KPU Sidoarjo Pastikan Kebutuhan Surat Suara untuk Pemilihan Bupati Sudah Terpenuhi

Senin, 28 Okt 2024 - 08:48 WIB