BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Jumlah kasus COVID-19 (coronavirus disease) di Indonesia kian hari bertambah banyak. Begitu pula di kabupaten Banyuwangi. Pelayanan publik juga terganggu akibat pandemi yang sedang terjadi ini.
Terutama pada pelayanan yang ada di desa Kesilir, kecamatan Siliragung, Kabupaten Banyuwangi. Adanya modernisasi terhadap pelayanan desa merupakan future proof, yang pasti nanti sangat diperlukan semakin majunya zaman dan juga bertepatan dengan momen di kala pandemi dimana masyarakat lebih banyak memanfaatkan teknologi gadget daripada masa sebelum pandemi.
Hal inilah yang membuat PMM 40 Universitas Muhammadiyah Malang, yang beranggotakan Dwiky Aprian, Muhammad Wawan, Mohammad Andrie, Alfiora Salmadiella, dan Raffi Armyda melakukan pengabdian di Desa Kesilir, dengan membawa misi modernisasi pelayanan dan juga untuk menunjang salah satu program desa yaitu inovasi di sektor teknologi (smart kampung) dan juga transparansi kegiatan desa.
Pada hari selasa (22/9) lalu, Kelompok 40 PMM UMM, datang ke balai desa Kesilir untuk koordinasi sekaligus wawancara terkait kegiatan PMM dan mengumpulkan data untuk pembuatan web application, dari hasil wawancara dengan perangkat desa ditemukan pokok permasalahan yaitu kekurangan dalam proses penarikan pajak dan juga pengarsipan.
Dari masalah yang ada, tim PMM 40 UMM merancang sistem serta mendesain UI/UX terlebih dahulu untuk mengetahui gambaran dari aplikasi yang dibuat dan akan dikoordinasikan lebih lanjut kepada perangkat desa.
Setelah proses wawancara dan desain sistem, tim PMM UMM 40 mengembangkan sistem dengan merujuk pada desain yang sudah diterima oleh perangkat desa, proses pengembangan berlangsung sekitar 1 bulan.
Setelah pengembangan, aplikasi melewati proses evaluasi dan revisi yang dilakukan langsung oleh perangkat desa, Bayu Setiawan (Bagian Pemerintahan Desa Kesilir).
Hari rabu (18/11) tim datang ke Desa Kesilir lagi untuk mempresentasikan cara penggunaan web sistem tersebut. Dwiky selaku koordinator PMM 40 UMM mengatakan, “SIMPAJAK ini merupakan aplikasi yang sangat transparan, artinya akan memudahkan pelacakan terhadap seluruh transaksi pajak yang dilakukan pada Pemerintah Desa Kesilir, harapannya aplikasi ini dapat bermanfaat bagi warga desa dan juga perangkat desa kesilir khususnya.” ujarnya.
“Kami akan support terus bagian IT di desa ini selama 6 bulan ke depan, sebagai bentuk dukungan kami terhadap program smart kampung yang ada di Desa Kesilir” lanjutnya.
Web SIMPAJAK ini menuai banyak pujian dan terima kasih dari perangkat desa salah satunya Bayu Setiawan, beliau mengatakan, “Terima kasih banyak mahasiswa-mahasiswa dari Universitas Muhammadiyah Malang dalam pengabdiannya di Desa Kesilir, terima kasih aplikasi yang yang diberikan ini, aplikasinya bagus, semoga akan dimanfaatkan dengan baik oleh kami dan juga kami meminta untuk terus dibimbing dan di support terus terkait aplikasi yang sudah dibuat ini” begitu ujarnya.
Dengan adanya aplikasi ini, sangat memungkinkan seluruh warga dapat melakukan pelacakan transaksi pajak yang sudah terjadi pada Desa Kesilir, dengan memasukkan NOP (Nomor Objek Pajak) mereka dan juga tahun pajak yang ingin dicari.
Aplikasi ini ringan dan juga responsive, sehingga sangat memungkinkan diakses di perangkat manapun. Adanya aplikasi ini juga tidak menutup harapan untuk memicu semangat desa lainnya dalam inovasi-inovasinya, khususnya di bidang Teknologi Informasi. Sistem ini juga dapat diakses di pajak.desakesilir.com, sistem ini diperkirakan akan digunakan pada awal tahun 2021 dengan data pajak baru di tahun tersebut.
Adapun aplikasi lain yang akan dikembangkan oleh Tim PMM 40 UMM dalam waktu ke depan sebagai bentuk dukungan terhadap program smart kampung desa sekaligus mewujudkan Desa Kesilir yang modern dan berkemajuan.
(RB/UMM)