BONDOWOSO, RadarBangsa.co.id – Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember (Unej), gelar Grand Launching aplikasi Elangghu.
Aplikasi Elangghu merupakan Program Penguatan Kapasitas (PPK) Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa)
Lauching Aplikasi Elangghu bertempat di Desa Mandiro, Kecamatan Tegalampel Selasa, (27/08/2024).
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unej, Fendi Setyawan menyampaika, menjalankan progam Elangghu di Desa Mandiro dari HMJ kesehatan ini, didanai oleh Kementrian yang sebelumnya melalui proposal pengajuan.
“Jadi, hari ini sebenarnya adik-adik ini merealisasikan dari proposal yang sudah diajukan dan disetujui untuk diimplementasikan dengan deadline waktu akhir di bulan Oktober,” ungkapnya.
Selain itu pihaknya berharap bagian dari jaminan dalam program ini adalah sustainability atau berkelanjutan yang menjadi kata kuncinya dari program PPK.
“Setelah program ini berakhir, harapanya itu bisa diteruskan oleh masyarakat syukur kalau dikembangkan,” harapnya.
Program-program PPK tersebut bisa dikembangkan melalui tautan program desa yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat Desa dan berbasis pada potensi sumber daya yang dimiliki oleh desa.
“Misalnya, dasandingkan dengan program peningkatan gizi masyarakat yang konteksnya dalam rangka mengurangi stunting,” Jelasnya.
Selain itu juga untuk mengurangi tingkat persentase buta huruf atau buta aksara dan sebagainya.
“Diharapkan dapat meningkatkan perekonomian, pendidikan masyarakat tergantung dari program yang dikembangkan di desa ini,” pungkasnya.
Sementara ketua pelaksana PPK Ormawa, Dina Yusrotul Imamah, program berbasis aplikasi Elangghu, bertujuan untuk masyarakat dapat terus mengubah perilaku hidupnya menjadi perilaku hidup bersih dan sehat.
“Elagghu ini ada enam program yang pertama yaitu pengadaan sentra informasi dan edukasi berupa pengadaan posko dan juga aplikasi lalu juga, ada gerakan perilaku hidup bersih dan sehat berupa pelatihan dan pendampingan penggunaan air bersih dan juga sanitasi makanan dan juga penggunaan pengolahan PMT,” terangnya.
Menurutnya, aplikasi Elagghu ini nantinya diharapkan bisa dikelola kader masyarakat secara mandiri dan dapat diteruskan oleh masyarakat di desa Mandiro.
“Alhamdulillahnya dari masyarakat itu lumayan antusias dalam menjalankan program terutama dari kader posyandu dan juga kader pengembangan yang nantinya akan mengelola seluruh aspek program Elagghu,” kesannya.
Menurut Dina, aplikasi Elagghu ini sudah berjalan selama 3 bulan dan akan berakhit di bulan Oktober.
“Untuk programnya sudah kita laksanakan di bulan Juni sampai Agustus lalu berikutnya nanti kita lakukan pendampingan sampai bulan Oktober,” pungkasnya.