SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Kunjungan tim verifikator dari Kementerian Kesehatan untuk verifikasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) Award 2024 tingkat Pratama diadakan di Pendopo Delta Wibawa, Sidoarjo, pada Selasa (27/8) . Kunjungan ini, yang seharusnya diterima oleh Plt. Bupati Sidoarjo H. Subandi, akhirnya diwakili oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, yang didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo.
Dalam kunjungan tersebut, tim verifikator memeriksa secara langsung implementasi lima pilar STBM di Kabupaten Sidoarjo. Pilar-pilar ini mencakup pengentasan Buang Air Besar Sembarangan (BABS), penerapan cuci tangan pakai sabun, pengamanan air minum di tingkat rumah tangga, pengelolaan sampah rumah tangga, dan pengelolaan limbah cair rumah tangga. Program STBM ini memiliki indikator outcome dan output yang harus dipenuhi.
Sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras masyarakat dan dinas terkait dalam melaksanakan STBM, Kementerian Kesehatan RI menyelenggarakan STBM Awards 2024. Sebelum kunjungan lapangan, tim verifikator pusat telah melakukan verifikasi dokumen berdasarkan usulan dari kabupaten/kota dan provinsi yang telah menerapkan STBM, sebagai bagian penting dari proses penilaian dan pengakuan terhadap upaya daerah dalam mencapai standar sanitasi yang sehat dan berkelanjutan.
Verifikasi lapangan ini dihadiri oleh para juri dari Kemenkes RI, Kemendagri, SPEAK Indonesia, serta perwakilan dari Provinsi Jawa Timur. Mengingat Kabupaten Sidoarjo baru pertama kali mengikuti ajang ini pada tingkat Pratama, penilaian yang dilakukan hanya mencakup pilar 1 hingga 3, yaitu ODF (Open Defecation Free), CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun), dan pengelolaan air limbah domestik ruSTBMmah tangga.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sidoarjo, Fenny Apridawati, menegaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo berkomitmen untuk mencapai status 100 persen ODF dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat. “Kami berupaya mencapai 100 persen ODF di Sidoarjo melalui kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Tanpa kerjasama, masalah ODF tidak akan terselesaikan. Salah satu langkah yang kami ambil adalah dengan mengadakan lomba RT/RW Sehat dan Asri, serta menyiapkan anggaran 2024 sebesar 2,5 Miliar Rupiah untuk membantu warga yang kurang mampu membangun jamban,” ungkap Fenny di depan tim verifikator Kementerian.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Lakshmie Herawati Yuwantina, menambahkan bahwa percepatan pencapaian ODF di Sidoarjo memerlukan dukungan dan keterlibatan semua pemangku kepentingan. “Percepatan ODF di Kabupaten Sidoarjo terwujud berkat dukungan dan kolaborasi Hexahelix yang melibatkan pemerintah daerah, akademisi, perusahaan, organisasi sosial dan profesi, masyarakat, serta media. Kebersamaan ini akan mempercepat penyelesaian masalah ODF di Sidoarjo,” ujar Lakshmie.
Lokasi verifikasi STBM Award 2024 di Sidoarjo dilakukan di empat titik, yaitu: RT Sehat Desa Bluru Kidul dengan inovasi pengelolaan sampah dan pemanfaatan lahan terbuka, RT Asri Desa Larangan Mutiara Citra Graha yang mewakili Kabupaten Sidoarjo dalam lomba Bank Sampah Nasional KLHK, Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di Sidoarjo yang telah menjadi rujukan nasional, dan Desa Sumorame di Kecamatan Candi yang memiliki wisata edukasi bagi masyarakat.