Wabah PMK Meluas, Ahmad Suwaifi Qoyyum : Tidak ada alasan Pemkab Sumenep Tidak Menggunakan Anggaran BTT

- Redaksi

Kamis, 7 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi peternak Sapi di Kabupaten Sumenep (Dok Foto  : Surah)

Lokasi peternak Sapi di Kabupaten Sumenep (Dok Foto : Surah)

SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Sejak Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan Status Keadaan Tertentu Darurat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak melalui Surat Keputusan Kepala BNPB Nomor 47 Tahun 2022.

Sekretaris Fraksi Gerindra DPRD Sumenep, Ahmad Suwaifi Qayyum meminta Pemerintah Daerah (Pemkab) Sumenep lebih serius menangani wabah PMK pada hewan ternak.

Dengan semakin meluasnya wabah PMK hendaknya Pemkab Sumenep dapat menggunakan anggaran Belanja Tidak Terduga (BTT).

Baca Juga  Kapolres Badung Cek Personil di Pos Pengamanan Dan Penyekatan

Sebab BNPB sudah menetapkan wabah PMK tersebut sebagai status bencana.

Hal itu harus dilakukan oleh Pemkab sebagai wujud hadirnya pemerintah di tengah – tengah masyarakat.

“Ini wabah tidak ada alasan pihak Pemkab Sumenep tidak menggunakan BTT, BNPB sudah menetapkan wabah PMK status bencana keadaan darurat,” Kata Suwaifi saat berkunjung ke salah seorang peternak sapi di Kecamatan Guluk – Guluk Kamis (7/7/2022).

Anggota Komisi IV DPRD Sumenep ini mengatakan, di Kecamatan Guluk – Guluk saat ini sudah ratusan hewan ternak yang terjangkit wabah PMK, ada yang tertangani ada juga yang mati.

Baca Juga  Desa Karangwangi tanam 1000 pohon

Disis lain Anggota DPRD Asal Daerah Pemilihan (Dapil) III ini menilai, penanganan wabah PMK dari Dinas terkait masih belum maksimal.

Bahkan masyarakat merasa kesulitan untuk menghubungi para petugas penanganan wabah PMK kala hewan ternak mereka perlu pengobatan, Terang Suwaifi.

Hingga masyarakat minta bantuan kepada petugas PMK luar Daerah untuk pengobatan hewan ternaknya dengan biaya pengobatan Rp150 ribu per ekor.

Baca Juga  Bursa Inovasi Desa 2019 CLUSTER Utara

Bagi masyarakat yang tidak mampu untuk membayar biaya pengobatan, masyarakat lebih memilih dengan pengobatan alternatif dengan pengobatan tradisional atau dibiarkan saja.

“Kondisi masyarakat semakin terjepit, Masih belum pulih keadaan ekonomi Masyarakat pasca Covid-19, kini masyarakat harus menghadapi lagi wabah penyakit PMK yang menyerang pada hewan ternak mereka,” Pungkasnya.

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 09:25 WIB

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:10 WIB

Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB