BANYUWANGI,RadarBangsa.co.id — Di tengah pandemi Covid-19, sektor pertanian Kabupaten Banyuwangi mencatat pertumbuhan positif. Bahkan kontribusi sektor pertanian terhadap PDB pada kuartal II/2020 merupakan satu-satunya sektor dari lima sektor penyangga utama PDB yang tumbuh positif sepanjang periode ini.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi Arief Setiawan menjelaskan sektor pertanian Kabupaten Banyuwangi berdasarkan distribusi persentase PDRB atas harga konstan 2010 menurut lapangan usaha (persen) 2010-2018, masih merupakan sektor unggulan yaitu sebesar 29,62% tertinggi dari 17 lapangan usaha lainnya.
“Sektor pertanian sebagai penopang ketahanan pangan merupakan sektor strategis yang harus menjadi program unggulan dalam pembangunan nasional maupun daerah. Sektor pertanian di Banyuwangi selama sepuluh tahun terakhir ini selalu menjadi program unggulan dalam RPJMD,” kata Arief, Minggu (27/9/2020).
Capaian dari sektor pertanian ini cukup menggembirakan. Tidak hanya dari sisi produksi dan penyediaan konsumsi masyarakat, Banyuwangi berhasil mengintegrasikan sektor pertanian dengan sektor lainnya, khususnya pariwisata sebagai ouput dari kerja kolaborasi dan inovasi lewat beragam event yang dikemas dalam Banyuwangi Festival.
Arief mencontohkan, Agro Expo yang dilaksanakan setiap tahun telah melahirkan agrowisata, perkawinan dari dua sektor (agro dan wisata) yang berbeda tetapi bisa disatukan. Pelaksanaannya, kata dia, memberikan dampak edukasi, promosi, ekonomi dan ekologi, yang bahkan konsepnya bisa diadopsi oleh masyarakat.
“Dan yang paling utama, aktivitas ini bisa menarik minat kaum milenial terjun di dunia agribisnis. Sehingga bisa menjaga kesinambungan tenaga kerja sektor pertanian dalam menghadapi tantangan yang semakin berat jika tidak digarap dengan cara-cara yang lebih adaftif dengan situasi kekinian,” ujarnya.
Menurut dia, sektor pertanian pada era digital ini harus dikolaborasikan dengan teknologi informasi. Sinergi antara petani dengan kaum muda yang melek IT, diharapkan bisa mengubah imej sektor pertanian itu yang semula dinilai kurang bergengsi menjadi sektor yang bergengsi. Munculnya startup di bidang pertanian adalah salah satu bukti bahwa sektor pertanian bisa digarap lebih menarik, efisien dan menguntungkan.
“Banyuwangi telah mendorong tumbuhnya Startup lewat Agribussiness Startup Competition (ASC) yang diharapkan bisa menjawab tantangan pertanian di era revolusi industri 4.0 sekarang ini,” kata Arief.
Arief lalu membebeberkan sejumlah produksi sektor pertanian pada tahun 2020. Produksi padi hingga September 2020 ini ada 535.056 ton, dengan luasan panen 50.915 hektare. “Artinya, produksi beras di Banyuwangi tetap terjaga dan surplus di masa pandemi Covid-19,” jelas Arief.
Sementara untuk perkebunan, seperti kelapa berhasil panen 24.263 ton dengan luasan panen 2.104 hektar. Sedangkan di peternakan hingga periode Juni, produksi sapi/daging mencapai 1.114.817 kg; ayam/daging sebesar 1.099.917 kg; Telur 6.230.888 kg dan susu 802.066 kg.
Untuk populasi sapi mencapai 125.688 ekor; kambing 135.210 ekor; domba 80.882 ekor; unggas pedaging 3.914.835 ekor dan unggas petelur mencapai 828.472 ekor.
“Karenanya, kami terus berupaya agar dalam sektor pertanian upaya peningkatan produksi dengan kesejahteraan petani bisa berjalan seiring,” pungkas Arief.
(Har)