SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Universitas Searang (USM) menggelar acara seminar dengan tema ”Invest in Our Planet” di Ruang Telekonferensi Gedung Menara Prof Dr H Muladi SH. Seminar tersebut merupakan salah satu bagian dalam rangka memperingati Deis Natalis ke-35 atau Lustrum ke-7 USM.
Acara seminar tentang ”Invest in Our Planet” yang dihadiri lebih dari 600 peserta daring dan 50 peserta luring dengan menghadirkan Keynote speaker Wali Kota Semarang Dr Hendrar Prihadi dan Ketua Pembina Yayasan Alumni Undip yang juga pakar lingkungan Prof Sudharto P Hadi PhD. Jumat (22/4).
Sebagai Moderator acara pada seminar tersebut adalah Agnesia Putri Kurnianingtyas MT MSc dosen fakultas teknik USM. Acara seminar ”Invest in Our Planet” menghadirkan narasumber Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Semarang FX Bambang Suranggono SSos, Dr Edy Susilo MT dosen teknik sipil dan tokoh aspirasi mangrove pesisir Semarang Sururi.
Hadir juga dalam acara seminar ”Invest in Our Planet”, Ketua Pengurus Yayasan Alumni Undip Prof Dr Ir Kesi Widjajanti SE MM, Ir Soeharsojo IPU, para dekan, Ketua LPPM USM Prof Dr Mudjiastuti handajani MT, Ketua BPM Dr Ardiani Ika MM CA CPA, pejabat struktural USM serta tamu undangan.
Dalam opening speech oleh Rektor USM Dr Supati ST MT menyampaikan, kegiatan seminar ini sebagai perhatian dan kepedulian USM pada permasalahan lingkungan yang saat ini sedang menjadi perhatian pemerintah.
”Setiap tahun pada tanggal 22 April, posisi matahari tepat berada di atas garis katulistiwa, semi di belahan bumi utara, gugur di belahan bumi selatan, hujan di tropis. Saat seluruh permukaan bumi sedang pada temperatur paling nyaman, pemakaian energi fosil minimal dan polusi udara minimal. Pertengahan Mei USM akan melaksanakan kegiatan penanaman mangrove di Mangunharjo Semarang bersama Djarum Foundation dan UKM Mapala USM,” ,” kata Supari.
Wali Kota Semarang, Dr Hendrar Prihadi MM sebagai keynote speaker kedua mengatakan, isu lingkungan ini semakin hari menjadi hal yang tak bisa dihindari, aktivitas sehari-hari saat ini menuju go green mulai dari mobil listrik, solar cell dan lain-lain bahkan nanti November di balaikota akan dipasang stasiun pompa pengisi kendaraan umum dari listrik bekerja sama dengan PLN.
”Kami berharap, USM bisa terlibat dalam pengembangan energi dari angin, air, dan matahari. Kendala yang dihadapi Kota Semarang adalah banjir, air harus kita Kelola dengan baik agar persoalan banjir bisa teratasi dengan baik dengan pembagian sistem drainase di Mangkang, sistem drainase Semarang Barat, sistem drainase Semarang Tengah dan Semarang Timur,” ungkap Hendi.
Sementara Prof Sudharto mengatakan, bencana alam seperti banjir, tanah longsor, kekeringan dan lain-lain merupakan dampak dari degradasi lingkungan, ini merupakan fenomena yang sering kita alami, pada saat yang sama kita mendapat bencana nonalam yaitu pandemi covid-19 sejak Maret 2020.
“Selama pandemi, kondisi linkungan bagus, air bagus, uadara cerah, banyak orang berpikir usai pandemi menuju endemi ada pandangan dari forum ekonomi dunia kita harus membangun lebih bagus, hentikan eksploitasi sumber daya alam, green ekonomi bahkan Bapenas sudah mendesain pembangunan rendah karbon,” ungkap Prof Sudharto.
Senada dengan hal itu,FX Bambang Suranggono pada kesempatan tersebut memaparkan tentang kebijakan pengelolaan lingkungan hidup.
Menurutnya, alur terjadinya masalah lingkungan diawali dari pemanfaatan sumber daya alam yang tidak sesuai, limbah padat/cair/emisi, musnahnya biota, kerusakanlahan, dan perubahan komposisi udara.
Pegiat mangrove dari Mangunharjo Semarang Sururi mencertikan secara lengkap bagaiman upayanya untuk menahan abrasi di pantai Mangunharjo Semarang. Mulai dari pembibitan, penanaman mangrove bahkan bisa dikatakan sukses sampai menjadi kiai mangrove dan diundang ke berbagai daerah untuk memberikan materi berkat binaan dari Prof Sudharto dan Djarum Foundation.