Wali Kota Semarang Dorong Destinasi Wisata Ramah Disabilitas

Wali Kota Semarang

SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, mengambil langkah progresif dengan meresmikan pembangunan toilet disabilitas di Sam Poo Kong pada Kamis (22/2), yang merupakan bantuan dari Rotary District 3420 Indonesia.

Dalam sambutannya, Mbak Ita, sapaan akrab Wali Kota Semarang, menekankan pentingnya setiap destinasi wisata menerapkan manajemen ramah disabilitas. Dia memperjelas bahwa keberadaan toilet disabilitas di setiap destinasi wisata bukan hanya merupakan fasilitas tambahan, tetapi juga representasi dari komitmen untuk inklusi sosial.

Bacaan Lainnya

“Penyediaan toilet berstandar nasional di tempat wisata ini bisa menjadi pilot project untuk diterapkan di seluruh destinasi wisata di bawah pengelolaan Pemerintah Kota Semarang maupun swasta,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menjelaskan pentingnya kerjasama lintas sektor dalam menyediakan fasilitas bagi penyandang disabilitas. Ini, menurutnya, adalah langkah konkrit dalam menjadikan Kota Semarang sebagai kota inklusi.

“Dengan adanya kerja sama ini, kita berupaya mewujudkan Kota Semarang sebagai kota inklusi, kota yang ramah disabilitas. Toilet disabilitas di Sam Poo Kong ini diharapkan menjadi prototipe untuk pengelolaan destinasi wisata di Kota Semarang,” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang, Wing Wiyarso, menyambut baik langkah ini. Dia menegaskan bahwa keberadaan toilet disabilitas di Sam Poo Kong akan menjadi acuan dalam menganggarkan dan mengadakan fasilitas serupa di tempat wisata lainnya di Kota Semarang.

“Langkah ini menjadi salah satu motivasi bagi kami. Kami berkomitmen untuk mengembangkan konsep ramah disabilitas di setiap destinasi wisata di Kota Semarang,” tambahnya.

Dengan langkah ini, Kota Semarang memperkuat komitmennya untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan berkeadilan bagi semua warganya, termasuk penyandang disabilitas. “Semoga upaya ini menjadi contoh yang menginspirasi kota-kota lain dalam upaya menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berempati,”tutupnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *