Wali Kota Semarang, Pimpin Program Pemberian Makanan Bergizi

Wali Kota Semarang
Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, saat memimpin kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk ibu hamil dan balita berat badan kurang di Hotel Aruss Kota Semarang pada Selasa (16/1). (IST)

KOTA SEMARANG, RadarBangsa.co.id – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, memimpin kegiatan Pemberian Makanan Bergizi (PMB) untuk ibu hamil dan balita berat badan kurang di Hotel Aruss Kota Semarang pada Selasa (16/1). Senyum ceria terpancar dari bibir Elvina (27), warga Kecamatan Candisari, ketika bertemu dengan Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, dalam kegiatan PMB tersebut di Hotel Aruss.

Elvina, seorang ibu hamil Kurang Energi Kronis (KEK) dan anemia, mendapat intervensi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dari Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Jawa Tengah, melalui kerja sama dengan Pemerintah Kota Semarang. Program ini dikenal sebagai Cempaka (Cegah Stunting Bersama Pengusaha di Kota Semarang).

Bacaan Lainnya

“Kehamilan saya masuk lima bulan. Alhamdulillah, sekarang berat badan saya naik dari 32 kg menjadi 42 kg,” ujar Elvina di hadapan Wali Kota dengan sapaan akrab Mbak Ita. Ia merinci bahwa selain bantuan PMT tambahan makanan dari kelurahan, Elvina juga menerima bantuan berupa telur, susu hamil, ikan, dan kacang hijau.

Elvina bersyukur atas perhatian Pemerintah Kota Semarang terhadap ibu hamil dengan KEK seperti dirinya. “Bersyukur sekali dapat makanan tambahan untuk meningkatkan berat janin. Semoga bisa meningkatkan berat badan buat saya dan janin,” tambahnya.

Valentina Reasta (28), warga Kaliwiru, Candisari, juga merasakan manfaat intervensi pemerintah sebagai ibu hamil dengan KEK dan anemia. “Alhamdulillah, sekarang berat badan sudah naik 3 kg berkat intervensi pemerintah. Bantuan PMT dari Puskesmas dan PHRI sangat membantu sekali,” ungkap Valentina.

Sekretaris Jenderal BPD PHRI Provinsi Jateng, Yantie Yulianti, menyebutkan bahwa dari 104 anggota PHRI Jawa Tengah, baru 40 hotel yang terlibat dalam program Cempaka untuk memberikan bantuan makanan tambahan kepada ibu hamil KEK dan anak-anak stunting. Yantie menegaskan bahwa partisipasi hotel dalam program ini bersifat sukarela.

Pemberian makanan tambahan kepada anak stunting dan ibu hamil dengan risiko KEK dan anemia dilakukan selama sebulan penuh. “Setiap hotel memberikan 7 pack, untuk ibu hamil 5 pack dan dua untuk anak-anak stunting,” kata Yantie.

Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu, menjelaskan bahwa program Cempaka melengkapi program pengentasan stunting yang sudah ada sebelumnya, seperti Rumah Pelita, Melon Mask, dan Garang Asem. “Di Kota Semarang, kami lakukan intervensi-intervensi dengan pemberian makanan tambahan kepada balita untuk pemenuhan gizi ibu hamil KEK atau anemia,” kata Mbak Ita.

Mbak Ita menambahkan bahwa mekanisme pemberian PMT melibatkan Puskesmas dan tim pendamping keluarga untuk memastikan monitor dan pengawasan gizi. “Kami kejar tumbuh, sehingga harapannya bisa mempercepat anak-anak lulus stunting dan ibu hamil lulus KEK atau anemia,” ucap Mbak Ita.

Angka stunting di Kota Semarang terus mengalami penurunan, dari 1.340 kasus pada Februari 2023 menjadi 872 kasus anak stunting dan 774 ibu KEK maupun anemia saat ini. Wali Kota menyambut kerja sama dengan PHRI dan berharap untuk mencapai zero stunting di Kota Semarang dengan dukungan pengusaha retail melalui kerjasama dengan Aprindo. “Kita akan pantau dan monitor terus perkembangannya,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *