LUMAJANG, RadarBangsa.co.id – Wanita pengusaha salak asal lereng gunung Semeru, tepatnya Desa Pronojiwo, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang akhirnya bertemu dan berjabat tangan dengan Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, pada peringatan HUT Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) ke-48, yang di laksanakan di Grand City Mall Surabaya, Sabtu (11/2) lalu.
Adalah Rumina, yang notabenenya sebagai wanita pengusaha salak pondo asal desa Pronojiwo Lumajang.
Menurut Rumina, suatu kehormatan bisa bertemu dan bertatap muka, serta berjabat tangan dengan orang nomor satu di provinsi Jawa Timur tersebut.
Selain itu, kata Rumina, yang paling penting adalah memperkenalkan dagangannya, yaitu salak pondo asal Lumajang. “Alhamdulillah, salak pondo diserbu, laris manis. Dan sekarang sudah dikenal, kalau Pronojiwo Lumajang adalah penghasil salak pondo madu,” terang Rumina, ketika berbincang dengan Radarbangsa.co.id di kantor Sekretariat DPC IWAPI Kabupaten Lumajang, Jl Kapten Piere Tendean no 02 Kelurahan Tompokersan, Kecamatan Lumajang, Kabupaten Lumajang, Senin (20/2) siang.
Rumina mengaku, kalau dirinya sudah lama menjadi pengusaha salak pondo tersebut. “Ya benar, memang sudah sejak lama saya melakukan usaha ini. Namun baru kali ini saya bisa menjual salak pondo, dan sekaligus memperkenalkan nya, kalau salak yang saya jual ini, adalah salak pondo Pronojiwo Lumajang. Pun demikian, semua ini berkat IWAPI, “papar wanita pengusaha asal lereng gunung Semeru ini.
Ditempat yang sama, ketua DPC IWAPI Kabupaten Lumajang, Hj. Masitah M.Pd.I, kepada Radarbangsa.co.id Menyampaikan, pihaknya selalu membawa prodak prodak dari anggota IWAPI ketika ada moment pertemuan Basar. “Kita membawa prodak daerah. Ya, kita tetap membawa prodak prodak dari anggota IWAPI yang ada,” kata wanita yang dipercaya Sebagai ketua IWAPI Kabupaten Lumajang ini.
Dicontohkannya, ketika di acara HUT IWAPI ke-48 yang di laksanakan di Grend City Mall Surabaya pada Sabtu (11 2) lalu, IWAPI Kabupaten Lumajang membawa beberapa prodak dari Lumajang, seperti pisang agung dan Salak pondo madu.
“Untuk pisang agungnya tidak boleh di bawa pulang sama ibu gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, diborong sama beliaunya, dan untuk salak pondonya hanya sisa satu pondong saja, karena banyak yang berebut, semua penasaran dengan salak pondo madu asal lereng gunung Semeru, desa Pronojiwo Lumajang,” terang Hj. Masitah.
Sebagai Ketua, dirinya berharap kepada semua anggota IWAPI Kabupaten Lumajang, agar yang usaha itu punya karakter yang beda dengan yang lain, karena persaingan penjualan itu, kalau sama, terus pasti bertanya, yang beda apanya ya. “tapi, kalau punya karakter sendiri, punya keterampilan untuk mengelola sendiri, dan enak rasanya, harga murah. Punya skill lah untuk mengelola bahan bahan yang ada di Lumajang,” pintanya.
Disampaikannya, kalau IWAPI sudah menggandeng pemerintah Kabupaten Lumajang. “Ya, saya sering memfasilitasi teman teman yang ingin bertemu dengan bupati Lumajang. Alhamdulillah, sudah ada yang dapat batuan untuk pembangunan”, terangnya.
Selain itu, kata Hj. Masitah, pihaknya juga menggandeng legislatif DPR yang punya dana hibah. “Intinya untuk membesarkan IWAPI, kita tetap menggandeng Pemerintah, juga legislatif,” Papar Ketua DPC IWAPI Kabupaten Lumajang, Hj. Masitah, M.Pd.I.