KOTA BATU, RadarBangsa.co.id – Pemkot Batu memerintahkan pada Dinas Kesehatan Batu, untuk segera memberikan sosialisasi terkait kemungkinan serangan penyakit disaat musim hujan. Salah satunya penyakit Leptospira yang biasa muncul di saat terjadi banjir.
“Leptospira merupakan penyakit zoonosis yang disebabkan bakteri leptospira sistim penyebaranya melalui urine atau darah hewan yang terinfeksi bakteri tersebut. Biasanya penyebaranya melalui hewan pengerat seperti tikus,” terang dr. Yuni Astuti Soeman, yang dirilis Radar Bangsa, Kamis (16/1/2020)
Dikatakan, dr.Yuni yang menjabat Sekretaris Dinas Kesehatan Batu, tanda-tanda gejala leptospira seperti, demam akut, malaise ( badan lemah), Nyeri betis, kadang disertai dengan batuk. Selain itu ada manifestasi perdarahan seperti gusi berdarah, ptekie, epistaksis serta disertai ikterus.
Diungkapkan, selain leptospira, penyakit yang perlu diwaspadai saat musim penghujan antara lain ISPA ( infeksi saluran pernapasan akut ), Diare, Demam Berdarah (DBD), dan demam tiphoid.
Demam tifoid memiliki gejala demam naik turun terutama pada sore atau malam hari.Kadang disertai sakit kepala, nyeri otot dan penurunan nafsu makan. Sedangkan pada saluran pencernaan gejalanya mual atau muntah, susah buang air besar dan kadang disertai diare.
Untuk mengantisipasi penyakit DBD, sebelum masuk datangnya musim penghujan, Dinkes Kota Batu sudah bersurat ke kecamatan dan desa untuk melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk ( PSN ), mengingatkan lagi kepada masyarakat tentang pentinya PSN melalui posyandu2, pemberian abaya lewat kader-kader jumantik yang ada di masing- masing desa,”singkatnya. (HR)