SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Beberapa Warga melakukan Aksi menutup Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) di Jalan Lingkar Timur, Desa Bluru Kidul, Kecamatan Sidoarjo yang dilakukan Komunitas Peduli Sampah (KPS).
Demo menutup TPST milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo, awalnya berlangsung kondusif tanpa ada perlawanan.
Demo yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB, ini mengakibatkan para penarik gerobak sampah tidak bisa masuk dan membuang sampah yang di ambil di lingkungan sekitar Kecamatan Sidoarjo.
Karena terjadi antrian grobak sampah yang tidak bisa membuang ke dalam TPST sehingga spontan aksi berlangsung ricuh saling dorong. Saat ditemui awak media, Sandy dari KPS memberikan alasanya melakukan aksi menutup TPST.
“Aksi menuntup TPST Lingkar Timur yang lokasinya di depan Pasar Ikan ini karena kita kesal lantaran telah di ping-pong oleh pihak Dinas DLHK Sidoarjo. Kita menuntut pengolahan TPST dibagi 50-50 persen membantu pengolahan sampah,” Ungkap Sandy, warga Desa Bluru Kidul. (11/5)
Di kesempatan terpisah Ketua Umum LSM Ganas, Chamim Putra Ghafoer sebagai fungsi control sosial pihaknya menduga kuat ada pinyimpangan di TPST.
“Sebagai fungsi control kita menyayangkan kenapa Ketika masyarakat Bluru Kidul sendiri bisa mengelolah sampah dengan baik. Kenapa proses pengolahan sampah di pihak ketigakan. Saya tertarik mengaudit tentang keuangan berapa dana yang masuk dan keluar di TPST yang kini dikelolah oleh Dinas DLHK,” Ungkapnya.
Chamim menambahkan proses pengolahan sampah di TPST dan secara umum di Sidoarjo gagal. Buktinya banyak terjadi penumpukan sampah baik di TPST maupun di TPA Jabon.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan, Moh Bahrul Amig, S.SOS., MM. Yang menemui aksi pendemo di kantor DLHK mencari win win solution.
“Ini saya nangkap teman-teman yang peduli lingkungan dan sampah berkeinginan membantu mengelolah sampah. Tinggal nanti kita menata tetang perannya. Hanya karena mis komunikasi yang terlalu awal pingin cepat terjun,” Ungkap pria penyuka mobil tua.
Mantan Kadis Perhubungan menambahkan pihaknya menangkap motif baiknya yakni akan mewadai tuntutan aksi yang dilakukan kawan-kawan dari KPS sehingga peran mereka akan optimal tanpa membebani TPA.
“Langkah kongkritnya dalam pegolahan sampah ini tidak bisa dikelolah sendiri oleh Pemerintah, juga perlu peran-peran dari Komunitas yang nanti mempunyai basic professional, selain itu harus mempunyai semangat tinggi dan dibarengi teknologi modern.
Golnya Sidoarjo memajukan ekonomi sirkular (Ekonomi sirkular merupakan model industri baru yang berfokus pada reducing, reusing, dan recycling yang mengarah pada pengurangan konsumsi sumber daya primer dan produksi limbah) dari pelayanan dan pengolahan sampah,” Tutup Mas Amiq panggilan akrabnya.
Dalam aksi demo tersebut tidak tampak apparat kepolisian di lokasi. Petugas dari Polsek Sidoarjo baru tejun saat terjadi mediasi di kantor Dinas DLHK Sidoarjo, di Desa Siwalan Panji.