WeTV Original Layangan Putus Cetak Rekor : Ditonton 15 Juta Kali dalam 1 Hari Penayangan

Aktor kondang Reza Rahadian dan Putri Marino (IST)

JAKARTA, RadarBangsa.co.id – WeTV Original Layangan Putus telah mencetak rekor yang mencengangkan. Tidak hanya menduduki posisi top trending selama berminggu-minggu, namun juga telah mencapai rekor yang luar biasa. Platform streaming video WeTV mencatat WeTV Original Layangan Putus telah ditonton lebih dari 15 juta kali dalam satu hari penayangannya.

Di media sosial, serial ini juga viral dan menjadi topik yang banyak diperbincangkan netizen seperti terlihat pada analisis Google Trends, Layangan Putus menjadi topik yang paling banyak dicari, mengalahkan pencarian untuk tayangan-tayangan lainnya. Bahkan hashtag dan percakapan tentang Layangan Putus, Aris, Kinan dan Lydia sempat merajai daftar trending topik di berbagai platform media sosial.

Bacaan Lainnya

Yang menarik, scene kemarahan Kinan yang mengetahui Aris membawa Lydia ke Cappadocia dengan cepat menyebar menjadi meme dan parodi di banyak platform. Scene ini sangat ikonik dan mampu memicu kreativitas masyarakat untuk menjadikannya konten-konten hiburan hingga promosi.

Lesley Simpson, Country Head WeTV dan iflix Indonesia mengatakan pencapaian yang luar biasa WeTV Original Layangan Putus ini menjadi pembuka tahun baru 2022 yang baik untuk WeTV. “Ini adalah suatu permulaan yang sekaligus membuktikan WeTV selalu menghadirkan serial berkualitas yang hits kepada pengguna yang mampu memicu percakapan di media sosial. Kami bangga bahwa WeTV kini dikenal sebagai platform yang memberikan hiburan dan tontonan berkualitas bagi masyarakat Indonesia,” jelas Lesley Simpson.

Sebagai produk Tencent Video untuk para pengguna Internasional, WeTV juga menjadi platform streaming video (Over-The-Top/OTT) yang potensial bagi para pengiklan. “Keunggulan WeTV sebagai tempat untuk beriklan karena kami memiliki variasi lengkap berbagai format pemasangan iklan yang inovatif dan dapat disesuaikan dengan segmentasi brand atau produk.

Didukung jangkauan penonton yang sangat luas dan jumlah penonton yang terus meningkat, WeTV adalah pilihan yang tepat bagi pengiklan yang menginginkan cara berpromosi yang baru dan berbeda,” jelas Lesley.

WeTV Original Layangan Putus bukan serial pertama WeTV yang menjadi perbincangan publik. Sebelumnya, WeTV Original My Lecture My Husband yang dirilis pada 2020 telah mencuri perhatian publik. Pada 2021, sejumlah judul juga menduduki posisi trending, seperti WeTV Original Imperfect The Series, WeTV Original Little Mom, WeTV Original Antares dan WeTV Original Kisah Untuk Geri.

WeTV Original Little Mom bahkan meraih penghargaan MURI sebagai webseries pertama Indonesia yang trending di 22 negara. WeTV Original Kisah Untuk Geri juga memenangkan penghargaan Pemeran Pria Terpuji Dalam Serial Web di tahun 2021 kemarin.

Series yang dibintangi aktor kondang Reza Rahadian dan Putri Marino ini saat ini telah memasuki episode 8. Episode yang ditunggu-tunggu penonton ini menceritakan Kinan yang berhasil menjebak Aris dan Lydia di dalam satu ruangan bersamanya. Kinan juga membeberkan semua yang diketahuinya pada Aris dan Lydia. Tak hanya itu, aksi Kinan dilanjutkan dengan mengusir Aris hingga menggugatnya dengan tuduhan perbuatan zina.

Tak diragukan lagi, WeTV kini telah menjadi platform streaming populer di kalangan masyarakat Indonesia. WeTV menayangkan konten lokal berkualitas dan juga berbagai hiburan terbaik Asia yang ditayangkan secara serentak di seluruh dunia yang dapat ditonton secara gratis.

WeTV juga menawarkan fasilitas VIP untuk pengguna yang ingin menonton lebih awal dengan biaya berlangganan yang terjangkau, sebesar Rp 15.000 di bulan pertama. Keunggulan lain termasuk penonton dapat kombar alias komentar bareng melalui fitur flying comment, keunikan lain yang hanya ada di aplikasi WeTV.

Berbagai kemudahan dan dukungan layanan yang maksimal dari WeTV membuat aplikasi ini menjadi populer di kalangan pencinta drama Asia.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *