BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Destinasi wisata bahari ‘Bangsring Under Water’ Banyuwangi, menjadi pilot project penerapan aplikasi pembayaran digital berbasis Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) oleh Bank Jatim. Kini, semua pengunjung destinasi wisata Bangsring Underwater sudah bisa menikmati pembayaran non tunai dengan lebih mudah menggunakan QRIS ini.
QRIS sendiri merupakan standar kode QR untuk pembayaran melalui aplikasi uang elektronik server based, dompet elektronik, atau mobile banking, yang diluncurkan oleh Bank Indonesia (BI).
“QRIS dapat memperlancar sistem pembayaran nontunai secara aman dan lancar, sekaligus mendorong ekonomi keuangan digital. Di Jawa Timur sendiri, baru diterapkan di Banyuwangi, khususnya di Bangsring Under Water ini yang menjadi pilot project kami,” kata Pjs. Direktur Utama Bank Jatim, Ferdian Timur Satyagraha usai soft launching QRIS di, Senin (30/12/2019).
Ferdian lantas menjelaskan alasan dipilihnya Banyuwangi sebagai pilot project penerapan QRIS tersebut. Menurutnya, Banyuwangi merupakan daerah yang sangat inovatif dan inspiratif. Hal tersebut dibuktikan dengan beragam penghargaan bergengsi di tingkat nasional bahkan internasional.
“Tak hanya itu, sektor pariwisata Banyuwangi juga berkembang sangat pesat. Daerah ini telah menjadi primadona di Jawa Timur dan nasional yang banyak dikerumuni wisatawan. Dan kenapa Bangsring Under Water? Karena tempat ini salah satu ikon Banyuwangi yang telah menerapkan e-wisata. Sehingga sesuai dengan misi kami mendukung digital ekonomi di Banyuwangi,” terangnya.
Ferdian menambahkan, melalui QRIS ini pengunjung bisa melakukan pembayaran non tunai dengan semakin mudah. Satu kode QRIS bisa dipindai oleh berbagai Penyelenggara Jasa Sistem Pembayaran (PJSP), seperti Link Aja, Gopay, OVO, DANA, Bukalapak, dan lainnya.
Dengan begitu, lanjut Ferdian, pedagang tak perlu lagi menyediakan banyak kode QR untuk dipindai oleh PJSP tertentu.
“Jadi pengunjung yang menggunakan Link Aja, Gopay, OVO, DANA, atau lainnya bisa bertransaksi lewat QRIS ini. Tinggal scan barecode yang terpasang di sini, sudah bisa bayar. Mudah banget,” kata Ferdian.
Ferdian menjelaskan, saat ini pembayaran non tunai dengan QRIS sudah bisa digunakan untuk berbagai layanan penjualan baik loket masuk dan warung makanan di lokasi Bangsring Under Water.
“Seperti untuk pembayaran e-ticket, sewa peralatan menyelam, dan berbelanja di sebagian warung. Nantinya akan kami terapkan disemua sektor, sehingga benar-benar cashless. Semoga ini memberikan manfaat bagi Banyuwangi,” kata Ferdian.
“Jika pilot project ini berhasil, kami juga akan duplikasi di kabupaten/kota lain di Jawa Timur yang pariwisatanya telah berkembang,” imbuhnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang hadir dalam soft launching tersebuit menyambut baik kegiatan ini. Bagi Anas, ini adalah bagian dari digital ekonomi yang nyata.
“Terima kasih telah memilih Banyuwangi sebagai pilot project implemebntasi QRIS. Mudah-mudahan bisa berkembang dan bermanfaat banyak,” kata Anas.
Banyuwangi sendiri, kata Anas, terus mendorong terciptanya ekosistem cashless society di masyarakat. Di antaranya, berkolaborasi dengan Link-Aja, aplikasi layanan keuangan digital besutan BUMN. Juga menggandeng PT Veritra Sentosa Internasional (PayTren) untuk pengelolaan jasa keuangan di lingkungan pemerintah daerah setempat.
”Selain meningkatkan akuntabilitas, elektronifikasi transaksi ikut mempercepat transformasi digital serta meningkatkan kualitas pertumbuhan ekonomi di Banyuwangi. Oleh karena itu, kami senang Bank Jatim turut mendukung digitalisasi ekonomi di Banyuwangi lewat program ini,” pungkasnya. (RF/HR)