YALPK dan Pengusaha Tionghoa Surabaya Kecam Aprindo Minta Penjualan LPG Subsidi dan BBM Eceran di Warung Madura Diperketat

Aprindo

SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Ketua Umum (Ketum) Yayasan Advokasi Lembaga Perlindungan Konsumen (YALPK), H. Edy R. A. Tarigan mengecam keras permintaan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) agar penjualan tabung elpiji subsidi 3 kg dan BBM (Bahan Bakar Minyak) di warung kelontong Madura diperketat.

“Ingat bung, rakyat yang sedang lapar bisa melakukan apa saja di luar nalar akal manusia kalau dia sudah berusaha halal dan tidak merugikan siapapun, tapi malah dilarang,” seru Etar, panggilan populisnya, Sabtu (11/05/2024).

Bacaan Lainnya

Ia menegaskan kehadiran pelaku usaha warung Madura sampai sekarang ini selain untuk mencari nafkah juga membantu masyarakat memenuhi kebutuhan hidup masyarakat setiap saat dengan harga terjangkau.

Menurutnya, mestinya Pemerintah dan para pengusaha ritel ikut bangga dengan ide kreatif dan usaha mandiri mereka (pelaku usaha warung Madura) dapat berkembang tanpa sokongan bantuan modal dari Pemerintah ataupun swasta.

“Jadi keberadaan pelaku usaha warung Madura jangan dikebiri,” tandasnya.

Pria yang juga menjabat Ketua DPC Peradi SAI (Suara Advokat Indonesia) Sidoarjo ini berharap semua pihak bisa mendukung berkembangnya warung Madura, bukan seolah malah ingin ‘membunuh’-nya.

“Aprindo jangan takut tersaingi dengan pelaku usaha warung kelontong Madura,” pungkasnya.

Sementara itu, pengusaha Tionghoa asal Surabaya, Singky Soewadji juga ikut bersuara keras menyikapi permintaan Aprindo tersebut.

“Kalian (pengusaha ritel) mau menangnya sendiri!. Bukankah ritel kalian juga jual LPG,” sentil Singky, panggilan karibnya, Sabtu (11/05/2024).

Pengusaha kembang api yang juga dikenal sebagai pengamat satwa liar itu menambahkan para pengusaha ritel kalau tidak malu silahkan saja ikut jual bensin eceran.

“Jangan diskriminatif. Maju terus Taretan (bahasa daerah Madura yang berarti saudara),” tutur Singky menyemangati para pelaku usaha warung Madura.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *