SIDOARJO, RadarBangsa.co.id – Yudha Wahyu Palupi Bagus Tejowono, warga Desa Gelam, Kecamatan Candi, akhirnya dapat kembali ke rumah dengan selamat setelah menjadi korban penipuan pekerjaan di Kamboja. Pria berusia 36 tahun tersebut berangkat ke Kamboja pada 16 Juli 2024 dengan harapan mendapatkan pekerjaan sebagai customer service. Namun, kenyataannya sangat berbeda dari yang dijanjikan. Alih-alih bekerja sesuai janji, Yudha malah dipaksa bekerja sebagai admin judi online di sebuah perusahaan yang diduga merupakan perusahaan scamming.
Setelah hampir tiga setengah bulan terjebak di Kamboja tanpa pekerjaan yang jelas, Yudha akhirnya mendapatkan kesempatan untuk pulang pada 1 November 2024. Kepergiannya sempat viral di media sosial, saat dirinya mengunggah video yang berisi permohonan bantuan untuk segera dipulangkan ke Indonesia. Dalam video tersebut, Yudha mengungkapkan bahwa dirinya tidak sendirian, melainkan bersama sejumlah tenaga kerja migran asal Indonesia yang juga menjadi korban penipuan serupa. Beruntung, berkat viralnya video tersebut, Yudha akhirnya mendapatkan perhatian dari berbagai pihak, termasuk Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.
Pada Senin (11/11), Pjs. Bupati Sidoarjo, Muhammad Isa Ansori, mengunjungi rumah Yudha untuk memastikan kondisi pria tersebut setelah kembali ke tanah air. Dalam kesempatan tersebut, ia didampingi oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo, Ainun Amalia. Pjs. Bupati Sidoarjo menyerahkan bantuan dari Baznas Sidoarjo serta bingkisan dari Dinas Tenaga Kerja Sidoarjo sebagai bentuk perhatian dan dukungan kepada Yudha.
Muhammad Isa Ansori mengungkapkan bahwa kasus seperti yang dialami oleh Yudha harus menjadi pelajaran berharga bagi masyarakat, terutama para calon tenaga kerja migran. “Kasus ini harus menjadi pelajaran bagi kita semua untuk tidak mudah tergiur oleh janji manis agen penyalur tenaga kerja yang tidak resmi. Masyarakat Sidoarjo harus lebih selektif dalam memilih agen penyalur tenaga kerja keluar negeri, pastikan agen tersebut resmi dan diakui oleh pemerintah,” ujarnya. Ia juga mengingatkan agar para pemuda Sidoarjo berhati-hati dalam mencari pekerjaan di luar negeri, terutama melalui media sosial yang belum tentu aman.
“Jika ingin bekerja di luar negeri, pastikan untuk mengikuti prosedur yang benar. Jangan ragu untuk datang ke Disnaker Sidoarjo untuk mendapatkan informasi yang jelas,” tambahnya.
Muhammad Isa Ansori juga menceritakan bagaimana Pemkab Sidoarjo berupaya membantu Yudha sejak video permohonannya viral. Ia mengungkapkan bahwa pihaknya segera berkoordinasi dengan KBRI di Kamboja untuk memperlancar kepulangan Yudha. “Kami juga sempat mengirimkan Kadisnaker untuk menjemput Yudha di Kamboja. Langkah-langkah telah kami ambil untuk membantu proses kepulangannya,” terangnya.
Sementara itu, Yudha sendiri mengungkapkan rasa syukurnya bisa kembali berkumpul dengan keluarga setelah mengalami masa yang penuh penderitaan di Kamboja. Ia menceritakan bagaimana dirinya terjebak dalam penipuan pekerjaan setelah melihat informasi lowongan di sebuah akun Facebook. Akun tersebut menawarkan pekerjaan sebagai customer service, namun saat tiba di Kamboja, ia justru dipaksa bekerja sebagai admin judi online. Saat ia menolak, intimidasi fisik dan psikis pun ia terima, termasuk tidak diberi makan selama beberapa hari.
“Saya diintimidasi secara mental dan psikis. Saya sempat tidak diberi makan selama tiga hari, hanya diberi minum,” ungkapnya.
Setelah hampir dua bulan menolak pekerjaan tersebut, Yudha akhirnya dijual ke perusahaan lain yang tidak diketahui namanya. Namun, setelah hanya sehari bekerja di perusahaan tersebut, Yudha akhirnya dijemput oleh pihak kepolisian Kamboja setelah seseorang yang tidak dikenal menghubunginya. “Ada telepon yang masuk, orang itu bisa berbahasa Indonesia. Saya kira itu polisi Kamboja, dia tanya saya ada di mana, lalu meminta saya untuk berbagi lokasi. Tak lama kemudian, polisi Kamboja datang dan menjemput saya,” jelasnya.
Yudha juga menceritakan bahwa video permohonan bantuannya untuk dipulangkan dibuat di kantor polisi Kamboja dan langsung disebarkan melalui grup Facebook ILS (Info Lantas Sidoarjo), yang kemudian viral dan mendapat perhatian banyak orang. “Saya ucapkan terima kasih kepada pihak ILS Info Lantas Sidoarjo yang telah memviralkan video saya. Saya juga berterima kasih kepada Pemkab Sidoarjo dan kepolisian yang telah membantu kepulangan saya,” katanya.
Penulis : Rino
Editor : Zainul Arifin