LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Upaya pencegahan dan penanggulangan penyebaran HIV/AIDS terus digalakkan di wilayah Kecamatan Tikung. Salah satunya melalui program Mobile VCT (Voluntary Counseling and Testing) yang digelar Senin pagi (4/8) di kawasan Perumahan Griya Permata Insani (GPI) Tikung.
Kegiatan ini melibatkan lintas sektor, yakni jajaran Polsek Tikung, petugas medis dari Puskesmas Tikung, personel Koramil, dan anggota Satpol PP Kecamatan. Tes HIV dilakukan terhadap 10 wanita yang diketahui bekerja sebagai pemandu lagu (LC) di lingkungan tersebut.
Kapolsek Tikung AKP Anang Purwo Widodo, SH, melalui Kanit Sabara Aiptu Ketut Budi Gunawan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari jejaring kemitraan untuk membendung laju penyakit menular seksual di wilayah hukumnya.
“Kita tidak hanya fokus pada penegakan hukum, tapi juga pendekatan humanis dan preventif. Ini salah satu bentuk tanggung jawab sosial Polri dalam melindungi masyarakat dari ancaman penyakit mematikan seperti HIV/AIDS,” ujarnya.
Lebih lanjut, Aiptu Ketut menegaskan bahwa kegiatan serupa akan terus digencarkan dengan menyasar kelompok rentan di wilayah Tikung.
“Edukasi dan skrining dini itu penting. Kita ingin menumbuhkan kesadaran bahwa tes HIV bukan hal yang menakutkan, melainkan langkah berani untuk menjaga kesehatan diri dan orang lain,” jelasnya.
Ia juga mengapresiasi peran aktif petugas medis dari Puskesmas Tikung yang tanpa lelah memberikan layanan konseling dan pemeriksaan secara menyeluruh dalam suasana yang tetap menjunjung privasi peserta.
“Kegiatan berjalan lancar, tertib, dan kondusif. Hasil pemeriksaan menunjukkan semua peserta negatif HIV. Ini patut kita syukuri dan jaga bersama,” tambahnya.
Menutup keterangannya, Aiptu Ketut menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor seperti ini akan terus diperkuat, terutama untuk menangani isu-isu sosial yang kerap tersembunyi namun memiliki dampak besar.
“Pencegahan HIV/AIDS butuh sinergi semua pihak, tidak cukup hanya dari tenaga medis. Kami dari kepolisian siap mendukung,” tutupnya.
Kegiatan ini mendapat respons positif dari warga setempat. Diharapkan, pendekatan terintegrasi antara keamanan, kesehatan, dan edukasi ini menjadi model efektif dalam menekan penyebaran HIV/AIDS di wilayah pedesaan.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin