BANYUWANGI, RadarBangsa.co.id – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani kembali berkantor desa dalam program Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa). Kali ini, Ipuk berkantor di Desa Sarongan, Kecamatan Pesanggaran.
Desa Sarongan sendiri berada di ujung selatan Banyuwangi, yang letaknya sekitar 100 km dari pusat kota dengan dua setengah jam perjalanan. Di Desa Sarongan terdapat Dusun Sukamade, yang perjalanan dari Desa Sarongan menuju Sukamade sekitar 1,5 jam dengan melewati medan yang cukup menantang. Menembus hutan, perkebunan kopi dan karet, hingga menyeberangi sungai.
Selain berkantor membahas percepatan sertifikasi tanah untuk warga dan pengembangan pendidikan, Ipuk juga menyambangi layanan kesehatan di sana. Bupati Ipuk menyerahkan kendaraan operasional bagi bidan yang bertugas di Dusun Sukamade, dusun paling ujung selatan di Banyuwangi.
Satu unit kendaraan roda dua itu diserahkan Ipuk kepada Dian Larasati, bidan yang bertugas di pos kesehatan desa (poskesdes) Dusun Sukamade Desa Sarongan, Rabu (24/3/2021). “Semoga bisa memperlancar tugasnya dan menambah semangat kerja ya Bu,” kata Ipuk saat menyerahkan kendaraan tersebut.
Dian adalah salah satu bidan yang ditugaskan sebagai tenaga kesehatan hadir, sebuah program Pemkab Banyuwangi yang menugaskan nakes secara khusus di wilayah yang sulit dijangkau secara geografis. Salah satu fungsi utama program itu adalah untuk menekan angka kematian ibu dan anak di wilayah tersebut.
“Berbagai program akan terus kami galakkan untuk meningkatkan akses kesehatan, termasuk pemberian kendaraan operasional bagi para tenaga kesehatan di daerah dengan akses terbatas untuk menunjang pekerjaannya,” kata Ipuk.
Bantuan kendaraan tersebut disambut gembira oleh Dian. Maklum saja, selama ini bertugas menggunakan kendaraan pribadinya. Sementara Dusun Sukamade tempat dia bertugas lokasinya sangat jauh dari puskesmas terdekat.
“Medannya ke Sukamade memang dikenal berat. Bantuan sepeda motor dari Pemkab Banyuwangi ini akan sangat membantu pekerjaan saya. Kami yang ada di pelosok ini merasa diperhatikan. Kami berharap, pemkab juga bertahap mulai melengkapi poskesdes Sukamade dengan peralatan oksigen, karena letaknya yang satu jam lebih dari pusat kecamatan,” ujar Dian.
Aspirasi dari Dian itu langsung diperhatikan Ipuk. “Saya akan siapkan, saya masukkan ke perencanaan untuk segera direalisasikan,” ujarnya.
Selain menyerahkan bantuan kendaraan operasional, Ipuk juga melakukan peletakan batu pertama Rumah Bersalin, bantuan hibah dari Pemerintah Jepang. Rumah bersalin itu akan menjadi tempat pemeriksaan ibu hamil dan persalinan bagi dua desa sekitar, Desa Sarongan dan Desa Kandangan.
“Rumah bersalin ini akan menjadi bagian dari puskesmas pembantu (Pustu) Sarongan. Selama ini, di pustu tersebut juga ada rumah bersalin gawat darurat yang menjadi jujugan warga dari Desa Sarongan dan Desa Kandangan yang akan melakukan persalinan. Dengan adanya rumah bersalin, maka fasilitas penunjang persalinan akan lebih lengkap,” kata Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, dr. Widji Lestariono.
Rumah bersalin itu dibangun dengan biaya Rp 1,25 miliar, meliputi pembangunan gedung termasuk utilitas yang dibutuhkan. “Pembangunan ditargetkan selesai sebelum akhir tahun,” kata Soni, koordinator program Pusat Studi dan Pengembangan SDM Mataram, NGO pelaksana program hibah dari Jepang tersebut.
(hr/KMF)