SINGAPURA, RadarBangsa.co.id – Openspace Ventures, perusahaan investasi yang aktif dalam beragam peluang teknologi di Asia Tenggara sejak 2014, dengan gembira menyambut sejumlah anggota tim senior yang baru. Mereka bergabung di tengah ekspansi platform Openspace dan seiring dengan perkembangan dinamis yang berlangsung di Kawasan tersebut.
Jessica Huang Pouleur akan bergabung dengan Openspace sebagai Executive Director dan anggota Komite Investasi OSV+. Jessica telah berfokus pada berbagai peluang investasi dalam sektor TMT di Asia Tenggara selama lebih dari 10 tahun. Belum lama ini, dia menjabat sebagai Head of Strategy dan Business Development, Asia Pasifik, The Walt Disney Company, yang berdomisili di Singapura (wilayah kerjanya termasuk Asia Tenggara, India, Tiongkok Raya, Jepang, Australasia serta Timur Tengah).
Saat memegang jabatan tersebut, Jessica memimpin dan memantau sejumlah inisiatif strategis, serta mengelola investasi dan aktivitas M&A Disney di Asia Pasifik, termasuk beberapa aspek penting dari akuisisi Disney atas 21st Century Fox senilai US$ 71 miliar. Sebelum bekerja di Disney, Jessica bekerja di Providence Equity Partners selama 10 tahun, dengan jabatan terakhir sebagai Director di Singapura. Di Providence, dia memimpin evaluasi dan pengelolaan berbagai peluang investasi pada tahap pertumbuhan (growth-stage) di Asia Tenggara.
“Asia Tenggara berkembang pesat sebagai sebuah pasar digital, dan pengalaman saya di Disney serta Providence telah memberikan perspektif yang luas terkait berbagai peluang yang menarik. Peluang investasi yang baik berawal dari pemahaman yang jelas tentang keanekaragaman wilayah tersebut dan perilaku konsumen yang berdinamika. Pemahaman tersebut perlu didukung dengan pengembangan produk yang relevan dan teknologi terkemuka.
Saya gembira dapat bergabung dengan Openspace, dimana saya telah mengenal kedua Partner Openspace dalam jangka waktu yang cukup lama. Saya mengagumi tim mereka yang telah membantu berdirinya beberapa perusahaan digital terbaik di Asia Tenggara,” kata Jessica.
Aristo Setiawidjaja akan bergabung dengan Openspace sebagai Senior Advisor – Indonesia. Dia juga menjabat sebagai Direktur dan Managing Director Rumah Sakit Hermina, jaringan rumah sakit swasta yang terbesar di Indonesia. Sebelumnya, dia menjabat sebagai Director, Olympus Capital, serta Head of Indonesia – Investment Banking, Daiwa. Dengan latar belakang operasional di Kohler Company, Aristo merintis karier dalam bidang keuangan di Bank of America Merrill Lynch di New York. Saat ini, dia turut aktif sebagai Executive Committee, Impact Chapter, di Young President’s Organization (YPO).
“Kita tengah berhadapan dengan situasi kenormalan baru akibat COVID-19, dimana terdapat perubahan-perubahan yang akan mempengaruhi keseharian kita setelah pandemi. Saya ingin menyumbangkan berbagai perspektif bagi Openspace dalam sektor-sektor yang diinvestasikannya, terlebih lagi karena hal tersebut sesuai dengan spesialisasi saya,” komentar Aristo.
Bergabungnya Jessica dan Aristo bertepatan dengan investasi pertama yang dilakukan Openspace dengan pendanaan dari OSV+, Opportunity Fund yang baru terbentuk dan berfokus pada investasi teknologi tahap menengah.
OSV+ akan berpartisipasi dalam tahap investasi menengah pada sejumlah perusahaan portofolio milik Openspace yang menarik minat investor tahap menengah.
OSV+ secara selektif akan mencari investasi tahap pertumbuhan yang dapat memanfaatkan pendekatan Openspace dalam mendukung perkembangan teknologi dan strategi di Asia Tenggara. Investasi pertama OSV+ dilakukan pada Biofourmis, perusahaan teknologi kesehatan yang terkemuka di dunia. Baru-baru ini, Biofourmis meraih pendanaan Seri C senilai US$ 100 juta dari beberapa investor terkemuka, yakni Softbank, Sequoia India, dan MassMutual Ventures.
Openspace memimpin pendanaan Seri A pada 2017 dan berpartisipasi dalam pendanaan Seri B pada 2019. Lebih lagi, Openspace menjadi salah satu pemegang saham terbesar Biofourmis yang tidak menduduki kursi manajemen.
“Openspace kini mengelola empat dana investasi di Asia Tenggara, serta didukung tim yang terdiri atas 25 orang dengan beragam latar belakang. Tim ini menjalankan langkah-langkah penting dalam penjajakan investasi teknologi di Asia Tenggara. Kami menyambut anggota tim baru yang turut melengkapi keberagaman dan keahlian Openspace. Saat ini, iklim investasi semakin berdinamika dan kami akan terus mengeksekusi rencana-rencana investasi kami,” ujar Shane Chesson, Founding Partner, Openspace.
Tentang Openspace Ventures
Openspace Ventures berinvestasi pada sejumlah perusahaan teknologi yang berbasis di Asia Tenggara. Openspace memiliki sejumlah kantor di Singapura, Jakarta, dan Bangkok dengan dukungan tim yang terdiri atas 25 orang.
Mereka berasal dari 10 negara yang berbeda-beda. Sejak diluncurkan pada 2014, Openspace Ventures kini mengelola komitmen modal senilai lebih dari US$350 juta melalui tiga dana investasi yang berfokus pada babak pendanaan Seri A/B.
Openspace Fund I termasuk di antara 5% dana investasi global dengan kinerja terbaik, menurut Cambridge Associates dan Preqin, jika dibandingkan dengan tolok ukur global.
Openspace Ventures juga mengelola OSV+, yakni Opportunity Fund yang mencari peluang investasi teknologi tahap menengah di Asia Tenggara, dan berfokus pada investasi lanjutan bagi perusahaan portofolio, serta kondisi baru yang relevan dengan aktivitas operasional Openspace dan nilai tambah secara regional.
Openspace telah medanai 30 perusahaan di Asia Tenggara, termasuk Gojek, Halodoc, Biofourmis, FinAccel, Love, Bonito, Tanihub, Tradegecko, Kumu, dan Whispir. Informasi lebih lanjut tentang Openspace tersedia di www.openspace.vc.
(*)