Oleh: Pandu Winata, Sharfina Madarina, Ilmiyah Rahma Putri
RadarBangsa.co.id – Di masa pandemi, maklumat dan himbauan dari pemerintah Indonesia tentang segala halterkait pandemi Covid-19, telah diumumkan kepada masyarakat.
Termasuk himbauan untuktetap berada di rumah saja, serta larangan terhadap berbagai kegiatan yang berpotensi dapat mengumpulkan banyak massa. Himbauan tersebut harus tetap dijalankan bahkan saat sudahmemasuki era new normal, era dimana masyarakat akan menjalani kebiasaan dan cara hidupbaru sesuai protokol kesehatan di masa pandemi Covid-19.
Pemerintah telah membuat berbagai kebijakan untuk menerapkan protokol kesehatan padaera new normal,dan hampir semua masyarakat turut berpartisipasi dalam membagikan unggahan berupa informasi mengenai Covid-19 melalui platform digital guna meningkatkan kepedulian antar sesama.
Unggahan yang dibagikan pun kian bervariasi, beberapa diantara masyarakat mulai menyalurkan bakat dan kreasi mereka dalam membuat konten inspiratif bertemakan kesehatan, seperti pencegahan Covid-19 dan bagaimana penularannya, mempersuasi oranglain untuk menciptakan produk kesehatan guna meningkatkan imunitas di tengah pandemi Covid-19, serta mengedukasi masyarakat tentang protokol kesehatan yang sederhana seperticara mencuci tangan dengan baik dan benar, bahkan etika batuk dan bersin.
Aktivisme digital yang positif dan bermanfaat tersebut, harusnya juga dapat memotivasi mahasiswa, untuk menyukseskan semboyan catur dharma perguruan tinggi.
Mahasiswa sebagai agen percontohan moral haruslah dapat menciptakan keseimbangan antarakecerdasan intelektual yang dimiliki dengan kecerdasan hati.
Hal tersebut dapat diwujudkan dengan cara melakukan pengabdian kepada masyarakat melalui beragam aktivisme digitalbertema Covid-19.
Aktivisme Digital yang dijalankan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Jakarta dalam rangka Kuliah Kerja NyataBerbasis Online Aktivisme digital oleh mahasiswa dapat dimulai dari hal yang sederhana, contohnya menyusun kegiatan berupa edukasi Covid-19 kepada anak-anak berupa cerita dongeng yang natinya dapat mereka akses melalui platform sosial Youtube.
Pengetahuan mengenai Covid-19 kepada anak menjadi penting, karena hingga sekarang masih sedikit inforasi tentangCovid-19 yang dikemas dalam format edukasi anak.
Di era new normal, anak usia sekolahakan mulai kembali ke aktivitas mereka masing-masing, apabila tidak disertai dengan edukasiyang cukup tentang Covid-19, bukan tidak mungkin, tiap anak dapat menjadi pembawa virus Covid-19 yang membahayakan apabila tertular kepada orang dewasa.
Tidak hanya terbatas pada Youtube, mahasiswa dapat juga memanfaatkan platform digital instagram, dengan cara membantu mempromosikan produk kesehatan seperti jamu khasnusantara.
Dengan adanya kegiatan semacam ini,diharapkan masyarakat atau para UKMsetempat mau kembali memproduksi jamu kesehatan tradisional yang murah, aman, dan berkhasiat meningkatkan imunitas tubuh di masa pandemi Covid-19.
Aktivisme digital lain yang dapat dikembangkan oleh mahasiswa ialah membuat posterhimbauan mengenai cara mencuci tangan dengan baik dan benar sesuai anjuran WHO (WorldHealth Organization), yang nantinya dapat di sebarluaskan kepada masyarakat melalui platform digital whatsapp dan instagram.
Hal ini menjadi sangat penting, mengingat masih banyaknya masyarakat yang menganggap kegiatan mencuci tangan adalah praktik membasuhtangan menggunakan air, dan seringkali tanpa sabun.
Masih banyak aktivime digital terkait Covid-19 yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dan masyarakat. Aktivisme digital yang positif, meskipun sederhana, dapat menjadi salah satu cara penyebarluasan informasi terkait Covid-19 yang efektif, sehingga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang protokol kesehatan yang wajib dijalankan.
Dalam jangka waktu yang panjang, kesadaran masyarakat ini nantinya dapat menjadi salah satu alasan pemutus mata rantai dari penyebaran virus Covid-19.