MATARAM, RadarBangsa.co.id – Dalam upaya menjaga stabilitas keamanan di kawasan maritim yang memiliki nilai strategis tinggi, Direktorat Polisi Perairan dan Udara (Ditpolairud) Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) kembali mengintensifkan patroli laut di perairan Teluk Benete, Kecamatan Maluk, Kabupaten Sumbawa Barat. Kawasan ini merupakan lokasi vital aktivitas Pelabuhan milik PT. Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia.
Patroli gabungan yang dilaksanakan pada Jumat (30/5/2025) ini melibatkan personel Ditpolairud Polda NTB dan tim pengamanan internal PT. AMNT. Operasi pengawasan dilakukan menggunakan kapal Marine Patrol milik perusahaan, menyusuri jalur perairan yang berada di sekitar pelabuhan. Kegiatan ini mencakup pemantauan intensif terhadap aktivitas bongkar muat logistik, pergerakan kapal-kapal industri, serta interaksi warga nelayan yang kerap melintasi area tersebut.
Kepala Bidang Humas Polda NTB, Kombes Pol. Mohammad Kholid, S.I.K., dalam keterangan resminya menyatakan bahwa patroli ini merupakan bagian dari strategi pengamanan maritim yang ditingkatkan, terutama di wilayah perairan yang menjadi jantung aktivitas industri pertambangan dan pelayaran di Nusa Tenggara Barat.
“Teluk Benete adalah kawasan strategis dan titik vital bagi perekonomian daerah. Patroli ini merupakan bentuk komitmen kami dalam menjaga stabilitas keamanan laut demi mendukung kelancaran arus logistik, industri, dan investasi,” tegas Kombes Pol. Kholid.
Selama patroli berlangsung, petugas gabungan turut melakukan pemeriksaan langsung terhadap sejumlah kapal yang beroperasi di wilayah tersebut. Pemeriksaan meliputi kelengkapan dokumen kapal, alat keselamatan pelayaran, serta kepatuhan terhadap regulasi maritim. Selain itu, petugas juga menyampaikan imbauan kepada para nahkoda dan nelayan setempat agar selalu memperhatikan kondisi cuaca dan mematuhi jalur pelayaran yang telah ditetapkan.
Menurut Kholid, keterlibatan aktif para pelaku kegiatan laut sangat dibutuhkan untuk menjaga ketertiban di kawasan ini. Oleh sebab itu, pendekatan persuasif dan edukatif menjadi bagian penting dari setiap patroli yang digelar.
“Kami tidak hanya menjaga secara fisik, tapi juga membangun kesadaran bersama bahwa keamanan laut adalah tanggung jawab kolektif,” tambahnya.
Teluk Benete tidak hanya menjadi titik penghubung distribusi tambang dan pelayaran logistik, namun juga masuk dalam kategori objek vital nasional yang berisiko tinggi terhadap gangguan keamanan. Dengan meningkatnya intensitas aktivitas pelabuhan dan lalu lintas laut di kawasan tersebut, sinergi antara kepolisian dan pihak swasta menjadi kunci penting.
Ditpolairud Polda NTB menilai bahwa kolaborasi dengan tim keamanan internal perusahaan seperti PT AMNT memberikan kontribusi signifikan terhadap pengawasan perairan. Hal ini sejalan dengan pendekatan keamanan modern yang menempatkan koordinasi lintas sektor sebagai pilar utama.
“Langkah ini kami nilai sangat strategis. Selain sebagai bentuk antisipasi terhadap potensi gangguan, juga menjadi model pengamanan kawasan industri berbasis kemitraan,” tutur Kombes Pol. Kholid.
Sebagai kawasan yang menjadi titik penting arus ekonomi, Teluk Benete dan wilayah perairan sekitarnya memiliki peran besar dalam mendukung pembangunan daerah, khususnya di sektor pertambangan dan pelayaran. Oleh karena itu, Ditpolairud Polda NTB menegaskan bahwa intensitas patroli dan pengawasan akan terus ditingkatkan secara berkelanjutan.
“Dengan kehadiran aparat secara konsisten di lapangan, kami ingin menciptakan rasa aman bagi semua pihak, termasuk investor, pelaku industri, maupun masyarakat nelayan. Ini juga bagian dari dukungan Polri terhadap pertumbuhan ekonomi daerah,” tandasnya.
Penulis : Aini
Editor : Zainul Arifin