KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Seringnya ada penilaian miring terhadap program prioritas pembangunan dusun sebesar Rp. 300 – 500 juta per dusun per tahun dari pasangan calon (paslon) Bupati – Wakil Bupati Kediri Nomor Urut 1, H. Deny Widyanarko – Dra. Hj. Mudawamah, M.H.I (Deny-Mudawamah), akhirnya dibantah oleh partai pengusungnya.
Bantahan itu disampaikan Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs. H. Lutfi Mahmudiono yang mengatakan, program yang menjadi visi misi dari paslon Deny-Mudawamah itu bukan sekedar mimpi atau hanya untuk menjadi pelengkap sebagai calon, apalagi cuma untuk menaikkan popularitas, akan tetapi benar-benar program sesuai keinginan rakyat.
“Sebelum menentukan visi misi dan program-program tersebut, Mas Deny dan Bu Mudawamah bersama tim, termasuk parpol pengusung, telah melakukan penyerapan aspirasi masyarakat. Dari situ kemudian kita kaji secara intensif untuk dijadikan program prioritas. Jadi disitu bukan asal-asalan membuat begitu saja,” katanya, Senin malam, 14 Oktober 2024.
Anggota dewan yang juga di Banggar (Badan Anggaran) tersebut menjelaskan, program pembangunan dusun itu dananya dapat dianggarkan melalui APBD Kabupaten Kediri yang pada tahun 2024 ini sebesar Rp. 3,6 triliun. Bahkan SILPA (Sisa Lebih Perhitungan Anggaran) setiap tahun juga mencapai milyaran.
“Coba dihitung, jumlah dusun di Kabupaten Kediri itu sekitar 1.176 dusun, kalau dikalikan Rp.300 juta, total hanya sebesar Rp. 352 milyar, atau tidak sampai sepuluh persen dari APBD kita. Artinya, kalau digunakan untuk pembangunan di semua dusun itu ya sangat mampu,” jelasnya.
Politisi yang akrab disapa Pak Lutfi ini juga mengungkapkan, pembangunan di semua dusun ini nantinya diharapkan bisa menjadikan seluruh dusun mandiri, sehingga desa menjadi kuat, dan dampaknya membuat Kabupaten Kediri hebat, sebagaimana tagline dari paslon Deny-Mudawamah.
“Kami memang ingin melakukan perubahan, dari yang biasanya membangun di tingkat kabupaten, sekarang kita balik, yang dibangun dari bawah, yaitu tingkat dusun. Sehingga semua rakyat di dusun dapat merasakan dampaknya secara langsung,” ungkapnya.
Pak Lutfi juga menegaskan, dana pembangunan dusun ini nantinya diambilkan dari APBD, dan tidak akan mengganggu DD (Dana Desa) maupun ADD (Alokasi Dana Desa) yang selama ini sudah berjalan, tetapi akan dianggarkan tersendiri, dan intinya mengurangi pembangunan mercusuar yang kurang memberikan dampak kepada masyarakat secara langsung.
“Sebagai bentuk komitmen atas keseriusan dari program tersebut, Mas Deny juga melakukan penandatangan kontrak politik, hitam di atas putih bersama para tokoh masyarakat di semua dusun, apabila dalam dua tahun jabatannya nanti tidak melaksanakan programnya, maka akan mundur sebagai bupati. Komitmen itu bukan main-main, dan sangat jelas bahwa program itu akan dilaksanakan,” tegasnya.
Penulis : MJ
Editor : CS Kreasindo