PAPUA BARAT-MAYBRAT, RadarBangsa.co.id – Sejak berhentinya operasional Damri Rute Sorong Maybrat pada tanggal 13 Maret lalu, Masyarakat Maybrat kian lara merindukan kehadiran Damri sebagai sombar penopang jantung mobilisasi roda perekonomian.
Paslnya, telah 4 bulan lebih Damri sebagai trayek darat rute Sorong-Maybrat berhenti beroprasi, disebabkan karena mewabahnya Covid-19 di sejumlah beberapa daerah.
Pada beberapa waktu lalu, tepatnya pada ??Bus Damri rute Sorong-Maybrat sempat beroprasi setelah sekian lamanya berhenti, hal ini ditandai dengan launcing pertama yang dilakukan oleh Perum Damri Kota Sorong menyambut kembali Beroprasinya Damri rute Sorong-Maybrat di halaman kantor Perum Damri Km. 10 kota Sorong.
Namun setelah sehari berlangsung, Operasional Damri rute Sorong-Maybrat kembali dihentikan, hal ini disebabkan dengan alasan terkait perizinan yang masih terombang-ambing atau belum ada kepastian.
Merespon hal ini, beberapa awak media yang tergabung dalam organisasi Pers AWPI Papua Barat memutuskan untuk mengunjungi Kantor Pemerintahan Kabupaten Maybrat dalam mempertanyakan problem terkait.
Saat ditemui oleh awak media di Kantor Bupati Kabupaten Maybrat distrik Ayawasi Kumurkek, Drs. Paskalis Kocu, M.Si selaku Wakil Bupati Kabupaten Maybrat menjelaskan bahwa berhentinya operasional Damri ini dikarenakan pertimbangan penyebaran Covid-19 di Wilayah Kabupaten Maybrat, namun dengan mengamati fenomena yang berkembang, dengan mulai memulihnya sejumlah daerah dari penyebaran Covid-19, Pemerintah Kabupaten Maybrat akan kembali membuka akses transportasi khususnya Damri yang dinilai sebagai transportasi yang sangat ekonimis jika dibandingkan dengan lainnya.
Wakil Bupati, “Damri ini pelayanannya bagus skali dan sangat cocok untuk wilayah Maybrat, kita harapkan dalam minggu depan, mungkin hari Selasa, 21 Juli ini kita akan adakan rapat kerja sama, kita akan adakan rapat kordinasi kembali antar pihak pemerintah Kabupaten Maybrat dan pihak Damri sendiri agar Damri rute Sorong Ayamaru, Aitinyo, hingga Kumurkek dapat kembali beroprasi dan memberikan pelayanan dengan normal.”
“Selaku Wakil Bupati, sa sangat paham kondisi perekonomian Masyarakat disini, karena saya sendiri lahir dan besar disini, mengingat Damri sebagai transportasi yang paling ekomomis, kendaraan handal mama-mama disini, para pelajar dan perantau. Saya cukup mengerti bagaimana berhentinya Damri ini sangat berdampak pada perekonomian Masyarakat kecil, untuk itu saya akan tetap memperjuangkan ini demi mempermudah dan meringankan beban ekonomi masyarakat kecil Maybrat yang saat ini sedang kesusahan” Ungkap Wakil Bupati.
Untuk itu, “Sambungnya” untuk tidak membebankan Masyarakat lagi lebih lama pemerintah Maybrat akan berupaya semaksimal mungkin melakukan pengkajian strategis agar Damri dapat kembali beroprasi, agar masyarakat mulai dari yang di kota hingga plosok terpencil bisa kembali melakukan aktifitas bepergian dengan tersenyum, “Harap Wakil Bupati.
(Iwan Letahiit)