CIANJUR, RadarBangsa.co.id – Jembatan gantung penghubung desa Gelarpawitan dan Neglasari Kecamatan Cidaun tepatnya kampung Cisarakan ambruk, setelah pondasinya tergerus longsor dan dihantam banjir bandang. Jum’at (24/12/2021).
Sebelumnya Kepala Desa Gelarpawitan Heri Koeswanto. S.IP saat dikomfirmasi atas musiah banjir bandang yang melanda desanya mebyampaikan; “pondasi jalan jembatan gantung Cisarakan, tergerus longsor. Jembatannya masih ada, cuma tidak bisa dilalui, karena pondasinya tergerus oleh air, sehingga jalan menuju Cisarakan dan Cisiluman itu tidak bisa dipakai.
Ternyata pagi ini jembatan tersebut telah ambruk dan tidak bisa dilewati lagi, namun tidak ada korban jiwa karenanya.
Dampak banjir bandang tersebut juga merusak lahan pertanian warga berupa sawah sekitar 15 hektar dan diperkirakan akan mengakibatkan gagal panen.
Atas musibah tersebut untuk aktivitas warga sementara terputus, dan banyak warga yang terjebak, tidak bisa pulang, karena tidak ada akses untuk masuk ke desa Gelarpawitan dari desa seberangnya, kecuali memutar via desa Karangwangi menuju jembatan gantung Cijantung Kampung Panyaguan dengan jarak tempuh sekutar 3 jam kalau dari lokasi saat ini terjadi bencana.
Kades Heri Koeswanto juga menyampaikan, “untuk mengganti jembatan bambu yang hanyut di bawa banjir bandang tersebut, pihak pemdes bisa membantu sekedar pembeli bambu untuk jembatan dan pembeli kopi untuk minum masyarakat bergotong royong membangun jembatan itu kembali.
Besar harapan masyarakat setempat, baik kepada pihak pemerintah maupun swasta agar dapat memperhatikan kondisi musibah yang melanda desa Gelarpawitan sekarang ini dan juga dapat mengganti jembatan yang ambruk.