SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya, Ero Cahyadi menyampaikan rasa terima kasih kepada warga terkait dukungan kepada dirinya.
Pernyataan tersebut disampaikan setelah Eri memenuhi panggilan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Surabaya.
Kepada ratusan massa pendukungnya, Eri Cahyadi berharap agar massa pendukungnya bisa mengerti keadaannya saat ini.
“Harus saya sampaikan kepada ibu-ibu, bapak-bapak sekalian yang hadir di sini, mohon bisa mengerti dan memahami posisi posisi saya.
Karena saya adalah ASN yang harus menjalankan tugas dari pemerintah dan program-program pemerintah,” ucapnya di hadapan massa yang berkumpul di Kantor Bawaslu Kota Surabaya. Seperti yang dilansir Suara.com. Senin, (17/2/2020).
Ia menjelaskan, panggilan terhadap dirinya dipicu banyaknya spanduk, banner dan baliho di beberapa sudut jalan terkait Pilkada Surabaya yang akan digelar tahun ini.
Lantaran itu, Eri kemudian mendapat pemanggilan untuk menjelaskan perihal tersebut.
“Karena itu, sekali lagi mohon sanget. Mohon mengerti posisi saya, sehingga kalau saya dipanggil ini gara-gara onok bannere onok opone (ada bannernya, ada apa-apa),” tambahnya.
Dalam orasinya, Eri memahami keresahan masyarakat Surabaya mengenai sosok pengganti Wali Kota Risma. Namun, ia juga memohon kepada pendukungnya untuk memahami posisinya saat ini yang bukan sebagai kandidat bakal calon wali kota.
“Tapi saya bisa memahami, saya nyuwun tolong bisa memahami posisi saya, karena saya tetap menjalankan program, karena bagaimana pun kerjaan amanah yang diberikan Gusti Allah kepada saya, harus tetap saya jalankan,” tebarnya.
Sebelumnya, kedatangan Eri Cahyadi ke Bawaslu, disambut massa pendukung di kantor tersebut. Perwakilan massa pendukung Eri, Rudi Cahyono mengemukakan, kedatangan mereka karena didorong untuk mengawal Kepala Bappeko Surabaya tersebut.
Mereka yang datang, kata Rudi, mengingingkan agar Eri maju dalam ajang kontestasi politik tersebut untuk menggantikan Risma sebagai Walikota Surabaya.
“Jadi Pak Eri ini kan belum dicalonkan menjadi Walikota, cuma dari ibu-ibu ini mengawal, menginginkan pak Eri ingin jadi. Cuma hingga saat ini belum ada kejelasan jadi (maju) Walikota, maka dari itu, teman-teman ini sukarela. Saya juga dipanggil, dari itu saya kawal dan mereka datang sendiri-sendiri,” ungkap Rudi. (Ang/Ari)