TULUNGAGUNG, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa kembali menyalurkan bantuan sosial (bansos) dan zakat produktif dengan nilai total mencapai Rp6,1 miliar bagi masyarakat Tulungagung. Penyerahan bantuan berlangsung di Pendopo Kabupaten Tulungagung, Selasa (26/8).
Bantuan yang digelontorkan mencakup berbagai program, mulai dari Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD), Program Keluarga Harapan (PKH) Plus, Bantuan Langsung Tunai (BLT) untuk buruh pabrik rokok, hingga zakat produktif bagi pedagang ultra mikro. Selain itu, Pemprov Jatim juga menyalurkan dukungan untuk Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), Desa Berdaya, serta program Jatim Puspa.
Rinciannya antara lain ASPD kepada 124 penerima senilai Rp3,6 juta per tahun berikut paket sembako, serta bantuan alat bantu mobilitas bagi 31 lansia dan penyandang disabilitas senilai Rp165 juta. Untuk bansos PKH Plus, sebanyak 927 keluarga menerima bantuan Rp2 juta per tahun berikut sembako.
Sementara itu, 857 buruh pabrik rokok mendapat BLT Rp1,3 juta per tahun, disertai sembako. Bantuan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Putri dan KIP PPKS Jawara masing-masing senilai Rp3 juta juga disalurkan.
Dukungan untuk pemberdayaan desa juga cukup besar. Empat BUMDesa, yakni di Desa Bolorejo, Sidorejo, Bangoan, dan Kromasan, masing-masing menerima Rp100 juta. Untuk kategori Desa Berdaya, tiga desa di Tulungagung mendapatkan Rp100 juta per desa, sedangkan program Jatim Puspa mengucurkan dana mulai Rp60 juta hingga Rp130 juta ke tiga desa penerima.
Selain itu, bantuan operasional juga diberikan kepada pendamping PKH Plus, Taruna Siaga Bencana (Tagana), dan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK). Khusus zakat produktif, 50 pedagang ultra mikro menerima dukungan modal agar usahanya lebih berkembang.
Dalam sambutannya, Khofifah menekankan agar seluruh bantuan dipergunakan sesuai kebutuhan. Ia menyoroti maraknya judi online (judol) yang kini bahkan menyeret penerima bansos.
“Kami berharap bantuan ini bisa tepat sasaran, tepat manfaat, serta memberi dampak positif bagi penerima dan keluarganya. Jangan sampai digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat, apalagi judi online,” tegas Khofifah.
Ia menyebut laporan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) yang mengungkap ada sekitar 9 ribu data terkait judi online di Jawa Timur dengan nilai transaksi mencapai Rp53 miliar.
“Bansos ini harus jadi bantalan sosial dan ekonomi bagi masyarakat Tulungagung, bukan untuk hal yang merugikan,” imbuhnya.
Wakil Bupati Tulungagung, Ahmad Baharudin, menyampaikan apresiasi atas kepedulian Pemprov Jatim. Menurutnya, penanganan masalah sosial membutuhkan sinergi semua pihak, termasuk pemerintah daerah, masyarakat, dan pilar-pilar sosial.
“Alhamdulillah, Tulungagung mendapat banyak program bantuan dari Pemprov Jatim. Kami berterima kasih sekaligus memberi penghargaan kepada seluruh pihak yang berkontribusi dalam mengatasi masalah sosial di daerah ini,” kata Baharudin.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin