SAMPANG, RadarBangsa.co.id – Laili Nadhiftul Fikriya Mahasiswi S2 Shandong University asal Dusun Pesanggrahan Desa Rapa Laok Kecamatan Omben Sampang Madura Jawa Timur membutuhkan perhatian dan bantuan Pemerintah maupun pihak yang peduli membantu kepulangan Mahasiswi yang ada di China
Pasalnya selain biaya hidup sudah menipis, Beasiswa dari Pemerintah China baru akan keluar bulan Maret 2020
Keinginan Laili Nadhiftul Fikriya untuk pulang secepatnya ke tempat asal karena kondisi di China semakin mencekam pasca munculnya Virus Corona
Diceritakan selasa 28/1 langsung dari Kota Qingdao Provinsi Shandong melalui fasilitas WhatsApp kondisi saat ini mencekam serta banyak Kota di China Lockdown dan tidak bisa keluar
Bahkan berdasarkan Fungsionaris Perhimpunan Pelajar Indonesi Tiongkok (PPIT) Pusat pada 31/1 Penerbangan maupun Stasiun di China akan tutup
Tidak hanya itu, Mahasiswi asal Probolinggo sempat di Karantina 14 hari di Rumah Sakit
“Kami butuh biaya pemulangan karena Pemerintah China hanya mengcover biaya hidup diluar tiket, itupun baru akan keluar bulan maret 2020,”ujar Laili Nadhiftul Fikriya
Ditambahkan kondisi di jalanan sepi dan lengang sementara banyak toko yang tutup hingga 2 Mahasiswi di Kota Qingdao terpaksa kembali ke Indonesia dengan biaya sendiri, tinggal dua Mahasiswi yang tertahan karena kesulitan biaya
Ia berharap perhatian Pemerintah khususnya Pemkab Sampang maupun pihak ketiga untuk membantu kepulangan 2 Mahasiswi yang masih tertahan di Kota Qingdao. (Her)