LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Bupati Lamongan Yuhronur Efendi membuka Musyawarah Kerja Daerah (Muskerda) Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Lamongan yang berlangsung di Kantor MUI Lamongan, Senin (9/12/2024). Dalam sambutannya, Pak Yes, sapaan akrab Bupati Lamongan, berharap Muskerda kali ini dapat menghasilkan keputusan-keputusan yang bermanfaat bagi masyarakat Lamongan, khususnya dalam meningkatkan kualitas kehidupan umat.
“Melalui musyawarah kerja daerah ini, saya mengharapkan hasil yang memberikan manfaat besar bagi masyarakat Kabupaten Lamongan,” ujar Pak Yes.
Menurut Pak Yes, hasil dari Muskerda MUI Lamongan akan menjadi pedoman dan acuan bagi program kerja MUI selama setahun ke depan. Ia menegaskan bahwa muskerda ini sangat penting untuk kemaslahatan umat, karena menciptakan pencerahan dan membina masyarakat agar lebih baik dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
“Kami mendorong bersama MUI agar masyarakat mendapatkan pencerahan dan pembinaan yang lebih baik untuk kemajuan Kabupaten Lamongan,” tambah Pak Yes.
Pak Yes juga menekankan pentingnya peran MUI Lamongan dalam memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa serta menjaga moral dan akhlak umat. Ia menyadari bahwa dinamika politik, seperti pemilihan presiden, legislatif, dan pemilihan kepala daerah, dapat menimbulkan ketegangan yang mengganggu persatuan dan ketentraman. Oleh karena itu, MUI diharapkan dapat turut menjaga stabilitas dan keharmonisan dalam masyarakat.
“Aktivitas-aktivitas demokrasi nasional seperti pemilihan presiden dan legislatif dapat mengganggu ketentraman dan persatuan. Tugas kita bersama untuk menjaga dan merajut persatuan agar Lamongan menjadi daerah yang sejahtera, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkap Pak Yes.
Diketahui, Kabupaten Lamongan memiliki Indeks Kesalehan Sosial (IKS) sebesar 89,19 persen pada tahun 2023, yang menunjukkan angka di atas rata-rata Provinsi Jawa Timur. Hal ini menandakan bahwa Lamongan memiliki tingkat kesalehan sosial yang cukup baik dan mendukung program-program MUI dalam memajukan masyarakat.
Sementara itu, Wakil Ketua MUI Jawa Timur, Hasan Mutawakkil Alallah, dalam kesempatan yang sama menyampaikan pesan penting kepada para ulama. Ia mengingatkan bahwa seorang ulama harus mampu meningkatkan ilmu dan menjaga lisan, karena ulama menjadi panutan bagi masyarakat.
“Fungsi Majelis Ulama adalah menenangkan umat. Pemimpin jangan dzolim, kemaslahatan umat harus diutamakan. Mudah-mudahan para ulama dapat bertutur kata yang baik dan bijaksana,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin