SEMARANG, Radarbangsa.co.id – Dewan Syuro Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Semarang dan Dewan Pengurus Anak Cabang (DPAC) PKB Se-Kota Semarang bertekad bulat mendeklarasikan Dr Dr Ir H Ady Setiawan SH MH MM MT PIA IPM Asean Eng Clc atau Mas Wawan menjadi Calon Wakil Walikota Kota Semarang pada Pilkada 2024 dari PKB. Deklarasi puluhan pengurus Dewan Syuro DPC Kota Semarang dan DPAC PKB Se-Kota Semarang dipimpin langsung oleh Ketua Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang KH. Sholahuddin Shodaqoh yang dikemas dalam acara silaturahmi Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang bersama Mas Wawan berlangsung di Hotel Pandanaran Semarang, Minggu (19/5/2024).
Gus Sholah sapaan akrab KH. Sholahuddin Shodaqoh menuturkan, perjalanan peta perpolitikan di Kota Semarang sangat dinamis, dengan melihat perkembangan yang ada, disini ada semangat dari teman-teman Dewan Syuro DPC PKB dan DPAC PKB Se-Kota Semarang menjatuhkan pilihannya ke Mas Wawan untuk diusung menjadi Calon Wakil Walikota Semarang.
“Kami mengambil inisiatif dengan teman-teman Dewan Syuro untuk segera mengusulkan Mas Wawan sebagai Calon Wakil Walikota Semarang. Kita mendukung dan mendoakan Mas Wawan sebagai Calon Wakil Walikota Semarang,” ucap deklarasi
Gus Sholah melanjutkan, kenapa harus dideklarasikan sejak awal (Sekarang), agar pihaknya punya kesempatan yang banyak untuk memperkenalkan Mas Wawan kepada masyarakat. Ia membeber, saat ini setidaknya ada 6 tokoh yang mengikuti penjaringan lewat DPC PKB Kota Semarang. “Semuanya masih proses nanti tergantung desk Pilkada DPW dan DPP PKB yang menentukan, ini ikhtiar untuk sampai pada mendapatkan rekomendasi. Ini untuk menunjukkan bahwa Mas Wawan benar-benar serius dan siap menjadi calon Wakil Walikota Semarang lewat PKB,” tegasnya
Bakal Calon Wakil Walikota Semarang dari PKB, Ady Setiawan mengaku kaget dan tersanjung atas dukungan serta doa restu dari para pengurus Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang dan DPAC Se-Kota Semarang yang diberikan kepada dirinya. “Acaranya sebenarnya hanya silaturahmi, nyuwun pangestu, saya saat ini tengah mengikuti kontestasi pencalonan Wakil Walikota lewat PKB, belum lama telah mendaftar di DPC PKB sekaligus saya dideklair menjadi kader dan anggota PKB. Diluar dugaan, ternyata segenap jajaran Dewan Syuro DPC PKB Kota Semarang langsung memberikan dukungan dan mendoakan saya supaya segera diberi penugasan/rekomendasi dari PKB Kota Semarang untuk menjadi calon Wakil Walikota Semarang pada Pilkada 2024,” ucap Mas Wawan sapaan akrab Ady Setiawan
Mas Wawan melanjutkan, tadi dirinya diberi kesempatan untuk ta’aruf, menyampaikan sedikit visi misi, komitmen dan latar belakangnya serta mendengarkan penyampaian dukungan, usulan dan harapan dari para pengurus Dewan Syuro Kota Semarang.
Ketika ditanya siapa calon Walikota yang diinginkan atau yang pas untuk pasangannya? Ia menyerahkan sepenuhnya kepada partai. “Saya menyerahkan ke partai (PKB, red) untuk melakukan komunikasi-komunikasi politik, tapi harapan saya, jodoh yang diberikan kepada saya adalah jodoh yang benar-benar satu visi, satu komitmen untuk membangun Kota Semarang ini,” harapnya
Adapun program yang ia canangkan jika mendapat rekomendasi dan mendapat kepercayaan rakyat dalam mengatasi insfrastruktur air atau banjir adalah dengan membangun sabuk Semarang. Menurutnya sabuk Semarang dibangun di daerah-daerah yang mengelilingi kota Semarang mulai dari Tembalang, kemudian Pedurungan-Genuk-Semarang Utara-Semarang Barat-Tugu, Mangkang-Ngalian-Mijen-Gunungpati lalu kembali lagi ke Tembalang.
“Semua harus kita periksa as built drawing-nya (Gambar rekam akhir)-nya ataupun kondisi tata salurannya, jadi hulu hilirnya air mengalirnya kemana, level drainase seperti apa? harus kita bongkar semua. Kemudian untuk di tengah-tengah kota harus diperlakukan cross drain sehingga saluran-saluran yang mampet, menggenang jalan itu bisa lari ke saluran kanan-kirinya,” urainya
Selain membenahi masalah air, dirinya juga berkomitmen ingin menggerakkan UMKM-UMKM di Kota Semarang dengan nilai-nilai juang santri. Mas Wawan menuturkan, pasca Covid-19 laju pertumbuhan ekonomi di kota Semarang agak melambat, bahkan dibawah 6 persen. “Harus kita kerjakan bareng-bareng secara guyub, kita tingkatkan dan rembug bersama. Pemberdayaan UMKM dengan nilai-nilai juang santri atau santriprenuer yang saya maksudkan adalah berdagang dengan jujur, berdagang dengan akomodatif dan tidak melakukan monopoli,” pungkasnya.