KEDIRI, RadarBangsa.co.id – Setelah penutupan pendaftaran Bakal Calon Bupati (Bacabup) Kediri 2020 yang dikemas dalam Partai NasDem Memanggil, Minggu (27/10), dilakukan verifikasi dan wawancara terhadap enam orang yang telah mendaftar melalui DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri.
Enam bacabup tersebut yaitu, Drs. H. Masykuri Ichsan (Wakil Bupati Kediri), Subani (mantan Guru), H.M. Ridwan (Pengurus MWC NU Kecamatan Kandat), Ir. HM. Insaf Budi Wibowo, SH., MM (pengusaha), Ir. Tjutjuk Sunario, MM (Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Jawa Timur), dan Arif Wijaya (Wiraswasta).
Pelaksanaan Verifikasi dan wawancara terhadap enam kandidat Bacabup Kediri ini dilakukan oleh DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri bersama DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Timur, di Star Suite Hotel, Jalan Raya Mauni No. 88 Kota Kediri.
Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Kediri, Drs. Lutfi Mahmudiono, seusai acara verifikasi dan wawancara dikonfirmasi mengatakan, hal ini merupakan tindaklanjut dari Partai NasDem Memanggil untuk nantinya dimintakan rekomendasi kepada DPP melalui DPW.
“Dari enam orang yang telah mendaftarkan sebagai bakal calon Bupati Kediri melalui DPD Partai NasDem ini kita lakukan verifikasi dan wawancara terkait kesiapannya untuk maju dalam kontestasi Pilkada 2020. Setelah ini akan kita laporkan ke DPW dan dilanjutkan kepada DPP untuk mendapatkan rekom,” katanya.
Hal senada juga diungkapkan perwakilan dari DPW Partai NasDem Provinsi Jawa Timur, Nurhadi, S.Pd, dalam verifikasi dan interview tersebut ditanyakan tentang visi misinya dan terkait komitmen para calon ketika nantinya menjadi Bupati Kediri.
“Kita menanyakan tentang visi misi satu per satu dari calon yang telah mendaftarkan diri di Partai NasDem. Bagaimana komitmen mereka nantinya ketika menjadi Bupati Kediri, dan terobosan apa yang akan dilakukan untuk membuat Kabupaten Kediri lebih baik dari sebelumnya,” ungkap anggota DPR RI periode 2019-2024 ini.
Selain itu, lanjut pemilik Radio Jayabaya FM ini, pihaknya juga menjajaki para calon Bupati Kediri tersebut merupakan settingan dari dinasty atau tidak. Karena Partai NasDem sebagai parpol pelopor Gerakan Perubahan, tidak akan merekomendasikan kepada calon dari dinasty.
“Dalam Partai NasDem Memanggil ini kita sudah berkomitmen tanpa mahar, sehingga bisa mendapatkan pemimpin yang baik. Kita tidak mau calon bupati settingan dari dinasty. Kita harus melakukan perubahan, figur yang baru, dan semangat yang baru untuk Kabupaten Kediri lebih baik,” terang anggota dewan yang dikenal dengan jargon Semar Mbangun Kayangan ini.
Panglima Laskar Panji Kediri ini juga mengungkapkan, berhubung jumlah kursi di DPRD Kabupaten Kediri dari Partai NasDem hanya berjumlah empat, sedangkan untuk mengusung calon bupati setidaknya diperlukan 10 kursi dewan, maka para kandidat juga dilihat seberapa jauh kesiapannya untuk melakukan komunikasi dengan parpol lain yang nantinya akan diajak berkoalisi.
“Alhamdulillah, dari enam calon bupati tadi mengaku sudah menjalin komunikasi dengan beberapa parpol untuk diajak koalisi. Dengan demikian, ketika diberikan rekom sebagai calon bupati dari Partai NasDem, mereka sudah siap untuk didaftarkan ke KPU bersama parpol koalisi yang ada,” tutur Nurhadi. (Jay)