SUMENEP, RadarBangsa.co.id – Kapal Motor Penumpang Dharma Bahari Sumekar 1 (KMP. DBS 1) PT. Sumekar Line (PT.SL), dinyatakan tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca dan gelombang laut, khususnya di perairan Kepulauan Sepudi dan Kepulauan Kangean dinyatakan normal kembali. Edaran informasi BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Giofisika) yang dikeluarkan oleh stasiun meteorologi maritim kelas II Tanjung Perak Surabaya, terkait prakiraan kondisi gelombang laut di wilayah perairan Jawa Timur, nomer. ME.301/1c/MPrk.II/I/2020. Sabtu (04/1/2020).
Edy Supriyanto, Kepala KSOP (Kesyahbandaran otoritas pelabuhan) kelas III Kalianget, menyatakan bahwa terjadi kondisi cuaca buruk berupa hujan, angin dan gelombang tinggi khususnya diperairan Pulau Sepudi dan Kangean. Berdasarkan prakiraan dari BMKG Stasiun meteorologi maritim kelas II Tanjung Perak Surabaya, dari tanggal 02 sampai 07 Januari 2020, diperkirakan gelombang laut bisa mencapai hingga 3.5 meter, dan kecepatan angin di laut diperkirakan mencapai hingga 27 knots (46km/jam).
“Terjadi cuaca ekstrim, angin dan golombang tinggi, sementara kita tunda pelayaran kapal sampai kondisi cuaca kembali normal,” terangnya.
Bambang Satriyo, Manager operasional PT. SL, kepada media ini menyampaikan bahwa KMP. DBS 1 tidak berlayar dikarenakan angin kencang dan gelombang tinggi di perairan Sepudi dan Kangean.
“Demi keselamatan bersama kita tunda dulu pemberangkatan kapal. Jika kondisi cuaca sudah baik dan normal lagi, kita umumkan keberangkatan kapal,” jelas Bambang panggilan akrabnya.
Eko Wahyudi, Humas PT. SL, membenarkan bahwa KMP. DBS 1 kemaren (03/1) gagal berangkat dan ditunda sampai kondisi cuaca normal. Berdasarkan prakiraan BMKG, KSOP Kalianget meminta agar kapal Sumekar 1 tidak beroperasi dulu sampai ada pemberitahuan lebih lanjut.
“Kami tidak mungkin memaksakan diri untuk mengoperasikan kapal, demi keselamatan bersama,” jawab Eko saat dikonfirmasi media ini.
Sabtu, 04/1/2020, (Ong)