SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Perkembangan teknologi komunikasi dan informasi di dunia berkembang pesat selaras dengan perkembangan zaman. Malahan, perkembangan zaman sangat erat kaitannya dengan perkembangan teknologi. Inti perkembangan teknologi per hari ini adalah internet, yang menghubungkan dan memberikan jalan untuk perkembangan-perkembangan lainnya.
Salah satu perkembangan teknologi yang berangkat dari internet adalah game online. Munculnya game online ini disambut baik dan sangat digandrungi oleh masyarakat, terutama anak-anak. Mengutip data industri game Indonesia tahun 2021, jumlah pemain game online di Indonesia mencapai lebih dari 170 juta orang yang didominasi oleh pengguna smartphone. Pada April 2022, Indonesia menjadi negara dengan jumlah pemain video game terbanyak ke 2 di dunia dari total 44 negara yang masuk ke dalam pengguna internet yang paling banyak bermain video game.
Kecanduan game online oleh anak-anak di Indonesia sangatlah tinggi. Kecanduan ini pun berdampak pada perkembangan anak-anak, terutama dalam hal akademik. Anak-anak yang kecanduan bermain game online lebih cenderung malas belajar karena lebih sibuk bermain game daripada belajar. Sehingga, hal ini dapat berimbas pada perkembangan anak-anak yang kian waktu kualitasnya makin menurun.
Permasalahan ini jika nantinya dibiarkan terus-menerus, akan berimbas pada kemajuan bangsa ini. Karena pada dasarnya, anak-anaklah yang akan meneruskan perjalanan kemajuan bangsa ini ke depannya. Bangsa yang besar seperti bangsa Indonesia memerlukan generasi penerus bangsa yang melek teknologi, tetapi tidak kecanduan terhadapnya. Waktu luang yang seharusnya dapat digunakan untuk belajar, dihabiskan untuk bermain game online yang secara esensi sebenarnya hanya digunakan untuk mengisi kesuntukan atas kesibukan.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk menanggulangi permasalahan ini. Apalagi pascapandemi, anak-anak telah terbiasa untuk menghabiskan waktunya bermain game. Orang tualah yang harus mengawasi kegiatan anaknya sehingga bisa lebih meluangkan waktunya untuk belajar pelajaran sekolah. Sehingga, kebiasaan belajar dapat terbentuk kembali secara perlahan. Serta, memperbaiki kualitas generasi penerus bangsa untuk Indonesia yang makin maju ke depannya.