Gemati dan Cabup Lamongan Kartika Hidayati, Napaktilasi Situs Bersejarah Makam Mbah Ngabehi

- Redaksi

Jumat, 4 September 2020

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

(kanan) Cabup Lamongan HJ Kartika

(kanan) Cabup Lamongan HJ Kartika

LAMONGAN, RadarBangsa.co.id – Tidak banyak masyarakat Lamongan yang mengetahui, bahwa beberapa desa di Lamongan, meskipun terletak cukup jauh dari pusat pemerintahan Lamongan, namun memiliki ikatan masalalu dengan Lamongan.
Kenyataan itulah yang mendorong Gemati, organisasi lintas komunitas di Lamongan menapak tilasi tempat bersejarah Lamongan.

Maka pada Rabu 2 Agustus 2020. Para penggerak Gemati, melakukan penelusuran sejarah sekaligus berziarah ke situs makam Mbah Ngabehi. Terletak di batas timur wilayah Lamongan dengan Gresik. Tepatnya di desa Meluwur, Kecamatan Glagah, Kabupaten Lamongan.

Berdasarkan cerita masyarakat setempat. Nama Meluwur, merupakan akronim, diambil dari kata Melu (ikut- bhs Jawa) dan Awor (berkumpul-bhs Jawa). Mengisyaratkan bahwa di desa Meluwur ini, terdapat penduduk asli dan pendatang. Penduduk asli yang di maksud ialah warga Kebundalem (nama asli desa ini) yang terlebih dahulu bertempat tinggal di desa ini. Sedangkan warga pendatang Melu-Awor “ikut berkumpul”, yaitu warga/pengikut Mbah Qomaruddin (Bungah) yang ada di Wantilan. ujarnya.

Baca Juga  Miras Berjatuhan, Satpol PP Pasuruan Tangkap Pemilik Toko di Karangjati

Mahrus Ali, ketua Gemati menuturkan. Tujuan besar kegiatan ini, agar generasi muda Lamongan mengetahui kisah dan tempat-tempat bersejarah yang berhubungan dengan masalalu Lamongan. Sehingga tidak merasa keberaran turut menjaganya sebagai warisan budaya.
“Sejarah Lamongan semestinya menjadi pengetahuan umum bagi masyarakat Lamongan.” Harapnya.

Pendapat Mahrus cukup beralasan, mengingat
Keberadaan desa Meluwur berkaitan erat dengan sejarah buaya putih yang ditunggangi Sultan Hadiwijaya atau Mas Karebet atau lebih dikenal dengan Joko Tingkir.
“Dulu terdapat 2 buaya putih membagi wilayah kekuasaan mereka menjadi 2 bagian. Barat dan timur. desa Ngampel, desa Meluwur adalah salah satu wilayah kekuasaan buaya putih tersebut.” Imbuh Mahrus.
Lebih jauh. Mahrus mengatakan. Para calon wisatawan atau peziarah baik berasal dari Lamongan atau luar Lamongan harus diedukasi. Bahwa Lamongan, bukan hanya memiliki sunan Drajad atau Sunan Maulana Ishaq saja. Tapi terdapat tokoh bersejarah lain.
“Kunjungan para wisatawan inikan, bisa meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar di Lamongan”

Baca Juga  Menuju Good Goverment, Lamongan Mantapkan Implementasi Sistem Merit, Bupati : Sangat Penting

Meluwur juga memiliki hubungan yang cukup erat dengan berbagai desa dan nama-nama besar. Selain keberadaan situs Makam Mbah Ngabehi, yang dihormati dan bersejarah, juga terdapat beberapa makam sesepuh di desa. Di antaranya Makam Buyut Sentono (Sentono berarti Senopati atau Panglima perang pada masa Kerajaan Mataram yang dipimpin Sultan Agung). Makam Buyut Mburo’ hidup di zaman era Mbah Sholeh Tsani. Makam Buyut Jogorekso adalah penerus perjuangan Mbah Ngabei maupun Buyut Sentono.

Baca Juga  John Thamrun Pertanyakan Larangan Pembukaan RHU dari Gugus Tugas Covid-19 Surabaya

Sepanjang Napak Tilas, Gemati disertai bakal calon Bupati Lamongan periode 2020-2025. Kartika Hidayati, berpasangan dengan Saim (KarSa). Selain mengikuti proses napak tilas hingga akhir. Kartika membuka dialog dengan masyarakat sekaligus menyantuni 24 anak Yatim.

Mahrus menilai, pasangan KarSa mempunyai visi dan misi yang sama, tentang pelestarian dan pengembangan situs-situs sejarah, peninggalan, dan makam-makam bersejarah di Kabupaten Lamongan.

“Bersama pasangan KarSa. Kami ingin menunjukkan kondisi terkini pembangunan wilayah-wilayah perbatasan. Yang nantinya akan di jadikan rancangan pembangunan jangka menengah daerah. Ketika Pasangan KarSa menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Lamongan.” Pungkasnya.

(ZHk/DS)

Berita Terkait

DPU CKPP Banyuwangi : Targetkan Rampung Tahun ini Pembangunan Jembatan Karangdoro Terus Dikebut
Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan
Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau
Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar
Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno
Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota
Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono Buka Orientasi PPPK Angkatan 101-110
Cabup Nomor 1 Subandi, Merajut Silaturahmi dengan Kiai-Kiai Kampung di Sidoarjo
Tag :

Berita Terkait

Sabtu, 5 Oktober 2024 - 08:10 WIB

Calon Bupati Sidoarjo H Subandi Hadiri Doa Bersama di Desa Plumbungan

Jumat, 4 Oktober 2024 - 16:04 WIB

Pj Gubernur Jatim Adhy Salurkan Bantuan Air Bersih untuk Warga Blitar Terdampak Kemarau

Jumat, 4 Oktober 2024 - 15:13 WIB

Pj Gubernur Adhy Salurkan Bansos dan Alat Bantu Disabilitas di Blitar

Jumat, 4 Oktober 2024 - 13:55 WIB

Jelang Hari Jadi ke-79 Jawa Timur, Pj Gubernur Adhy Karyono Pimpin Ziarah di Makam Bung Karno

Jumat, 4 Oktober 2024 - 12:47 WIB

Geber Sidoarjo, 15 Ribu ASN Serentak Kerja Bakti Bersihkan Kota

Berita Terbaru

Kepala BRI Unit Pucuk, Mochamad Afnan Zainuri, saat menyerahkan bantuan program Klasterkuhidupku

Ekonomi

BRI Dorong UMKM Lamongan Maju Lewat Klasterkuhidupku

Sabtu, 5 Okt 2024 - 10:51 WIB