PASURUAN, RadarBangsa.co.id — Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menandai dimulainya pembangunan Dyeing and Finishing Factory PT Coats Rejo Indonesia di Pleret, Kabupaten Pasuruan, Rabu (15/10). Acara groundbreaking ini menandai babak baru bagi industri tekstil Tanah Air yang kian berorientasi pada keberlanjutan lingkungan.
Dalam kesempatan itu, Khofifah didampingi Konsul Kehormatan Kerajaan Inggris untuk Jawa Timur Ivy Kamadjaja serta Managing Director Coats Rejo Indonesia, Nguyen Phan. Proyek senilai Rp623,9 miliar ini disebut sebagai fasilitas manufaktur alas kaki terintegrasi pertama di Indonesia, bahkan di dunia.
“Kontribusi ekonomi, devisa, dan lapangan kerja memang penting. Namun yang lebih besar adalah kontribusi terhadap tanggung jawab sosial untuk mencapai net zero emission 2060. Dari sini, kita bisa belajar banyak,” ujar Khofifah di hadapan tamu undangan.
Menurut Khofifah, langkah Coats Rejo Indonesia menjadi contoh nyata bagaimana keseimbangan antara industrialisasi dan keberlanjutan dapat diwujudkan. Pabrik di Pleret ini memanfaatkan teknologi tinggi seperti panel surya dan sistem produksi tanpa limbah (no waste), sejalan dengan komitmen global terhadap green industry menuju blue industry.
“Inggris termasuk negara yang paling kuat komitmennya terhadap industri hijau. Melalui kerja sama ini, Jawa Timur bisa menjadi referensi dunia dalam pembangunan industri berkelanjutan,” tambahnya.
Pabrik baru ini akan menggabungkan proses pemintalan, pencelupan, finishing benang, hingga produksi komponen sepatu di satu lokasi. Saat beroperasi penuh, kapasitas produksi ditargetkan mencapai 9 ton per hari pada tahun 2030. Fasilitas ini akan memproduksi komponen sepatu lembaran hingga 10 juta meter persegi per tahun, komponen cetakan 174,5 juta pasang, benang abu-abu 5.000 ton, dan benang coats hingga 6.000 ton per tahun.
Selain meningkatkan produktivitas dan ekspor, pabrik ini diperkirakan menyerap sekitar 547 tenaga kerja lokal. Dengan teknologi recycle berstandar internasional dan penerapan ekonomi sirkular, Khofifah berharap Coats Rejo dapat menjadi rujukan bagi industri lain di Indonesia.
Sementara itu, Konsul Kehormatan Kerajaan Inggris Ivy Kamadjaja menilai pembangunan Coats Rejo Indonesia menjadi momentum penting dalam memperkuat hubungan ekonomi Indonesia–Inggris. “Ini bukti bahwa Jawa Timur memiliki potensi besar sebagai pusat inovasi dan industri global,” ujarnya.
Ia menambahkan, fasilitas ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja, tetapi juga membuka peluang bagi transfer teknologi dan pengembangan industri ramah lingkungan. “Saya yakin manfaatnya akan dirasakan masyarakat Pasuruan dan Jawa Timur secara luas,” kata Ivy optimistis.
Managing Director Coats Rejo Indonesia, Nguyen Phan, turut menegaskan komitmen perusahaannya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal yang berkelanjutan. “Kami bangga dapat berkontribusi bagi penguatan industri nasional dan akan terus berinovasi menuju masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.
Khofifah menutup sambutannya dengan harapan besar agar kehadiran Coats Rejo menjadi pionir dalam mewujudkan keseimbangan antara industrialisasi dan kelestarian lingkungan. “Semoga ini menjadi inspirasi bagi industri lain di Indonesia untuk tumbuh selaras dengan alam,” pungkasnya.
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin