SURABAYA, RadarBangsa.co.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan kerja Komite II Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) dalam rangka pengawasan pelaksanaan Undang-Undang tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Pertemuan tersebut digelar di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Rabu (2/7) malam.
Dalam sambutannya, Gubernur Khofifah menegaskan bahwa Jawa Timur merupakan episentrum peradaban Bumi Majapahit, di mana pusat pemerintahan kerajaan besar itu dahulu berada. Ia pun menyambut hangat kedatangan para senator ke Provinsi Jawa Timur.
“Selamat datang di Provinsi Jawa Timur, Bumi Majapahit yang merajut kenusantaraan kita,” tutur Khofifah.
Ia menjelaskan bahwa banyak nilai-nilai luhur peninggalan Majapahit yang hingga kini masih diimplementasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, seperti semboyan Bhinneka Tunggal Ika, bendera merah putih, dan semangat nusantara.
“Bagaimana Bhinneka Tunggal Ika menjadi penguat bahwa keberagaman harus dirajut dengan Pancasila sebagai satu kesatuan,” jelasnya.
Di hadapan para anggota DPD RI, Khofifah juga memaparkan sejumlah capaian strategis Jawa Timur, mulai dari sektor pangan hingga industri. Jawa Timur tercatat sebagai provinsi dengan produksi tertinggi secara nasional untuk komoditas padi, beras, jagung, daging sapi, telur, dan gula, serta populasi sapi potong terbesar dibandingkan daerah lain.
“Industri manufaktur Jawa Timur bahkan sudah melampaui target nasional. Sejak Mei 2024, kontribusinya telah mencapai 35 persen, melewati target nasional 30 persen yang ditetapkan untuk 2045,” tegasnya.
Khofifah menambahkan bahwa saat ini pemerintah pusat sedang menyusun kebijakan swasembada pangan. Namun, bagi Jawa Timur, capaian tersebut telah melampaui sekadar ketahanan pangan dan kini berada pada tingkat kedaulatan pangan.
Di luar konteks kedinasan, Khofifah juga mengajak para senator untuk kembali berkunjung ke Jawa Timur sebagai destinasi wisata bersama keluarga maupun kolega.
“Tuhan hanya menciptakan blue fire di dua tempat di dunia: satu di Iceland, satu lagi di Kawah Ijen, Banyuwangi–Bondowoso. Begitu juga oksigen terbaik dunia, hanya ada di Jordan dan Gili Iyang, Sumenep, Jawa Timur,” ucapnya.
“Jadi sangat banyak alasan untuk bisa kembali ke Jawa Timur di luar urusan kedinasan,” imbuhnya.
Khofifah juga menyampaikan terima kasih kepada Komite II DPD RI yang telah memilih Jawa Timur sebagai lokasi kunjungan kerja dalam pengawasan Undang-Undang Perumahan dan Kawasan Permukiman, yang kini tengah disesuaikan dengan regulasi turunan dari Undang-Undang Cipta Kerja.
Sementara itu, Ketua Komite II DPD RI Badikenita BR Sitepu menyatakan, pihaknya memilih Jawa Timur karena provinsi ini dinilai memiliki tata ruang yang padat namun tetap komprehensif dan terencana.
“Saya pikir Jawa Timur akan menjadi tatanan contoh, sebagai panduan yang baik untuk diikuti provinsi lain, baik dalam hal kemandirian pangan maupun etika budaya pemerintahan,” ujarnya.
Ia juga menyampaikan apresiasi terhadap kepemimpinan Gubernur Khofifah yang dinilai sangat memahami potensi dan karakteristik Jawa Timur secara mendalam.
“Di Jawa Timur banyak sektor yang menjadi multiplier effect, dan itu pasti didukung oleh kepemimpinan gubernur yang memang kerja, kerja, dan kerja,” puji Badikenita.
Dalam pertemuan tersebut, hadir pula sejumlah anggota Komite II DPD RI dari berbagai daerah pemilihan, antara lain Sumatera Utara, Gorontalo, Sumatera Barat, Aceh, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, dan Papua Pegunungan.
Turut mendampingi Gubernur, antara lain Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Kepala BPKAD Jawa Timur, Kepala Dinas PU Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman dan Cipta Karya, Kepala Dinas PU Bina Marga, serta Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jawa Timur
Penulis : Nul
Editor : Zainul Arifin